Sabtu, 15 Oktober 2022

Elastisitas Permintaan dan Penawaran Pertemuan 4 dan 5

  Universitas Pelita Bangsa

Program Studi S1 Manajemen

Ekonomi Manajerial

Nama : Akhsa Gracia Paulina Masneno

NIM : 112010408

Kelas : MA.20.A2

Dosen : Abdul Latif.,SE.,MM


Elastisitas Permintaan dan Penawaran

A. Elastisitas Permintaan

        Adalah perubahan relatif dalam jumlah unit barang yang dibeli sebagai akibat dari perubahan salah satu faktor yang mempengaruhinya. Dengan kata lain, elastisitas yakni dapat mengukur seberapa sensitif atau responsifnya konsumen dengan perubahan harga. Elastisitas digunakan untuk meramalkan apa yang akan terjadi jika harga barang atau jasa dinaikkan. 

Faktor yang mempengaruhi terjadinya Elastisitas Permintaan :

  • Ketersediaan barang pengganti : Semakin banyak barang substitusi yang tersedia, permintaan akan cenderung semakin elastis, karena pembeli dapat membeli barang lain bahkan jika harga berubah sedikit saja. 
  • Kebutuhan : Semakin penting kebutuhan akan suatu barang, permintaan cenderung menjadi tidak elastis karena pembeli akan membelinya tanpa memperdulikan harga. 
  • Barang yang adiktif : Barang-barang yang bersifat adiktif atau dapat menyebabkan kecanduan cenderung memiliki permintaan tidak elastis, karena konsumen yang sudah kecanduan akan terpaksa membelinya sekalipun harganya berubah drastis. 
Persentase dari pendapatan pembeli : Semakin tinggi harga barang, elastisitas cenderung lebih tinggi, karena pembeli akan lebih berhati-hati dalam membeli barang tersebut. Efek ini disebut efek pendapatan dan pengaruhnya cukup besar. 

Rumus elastisitas permintaan


Macam – Macam Elastisitas Permintaan :

  • Permintaan Elastis : barang bersifat elastis jika persentase perubahan jumlah barang yang diminta melebihi persentase perubahan harga. Artinya koefisien elastisitasnya lebih besar dari satu.
  • Permintaan inelastis : persentase perubahan jumlah barang yang diminta lebih kecil dari persentase perubahan harganya. Koefisiennya lebih kecil atau dibawah satu.
  • Permintaan Elastis uniter : suatu barang memiliki elastisitas tunggal apabila perubahan harga 1 persen menyebabkan perubahan jumlah barang yang diminta juga sebesar 1 persen. Berarti, koefisien elastisitasnya sama dengan 1.
  • Permintaan Elastis sempurna : seluruh barang yang ada di pasar bisa habis terbeli pada tingkat harga tertentu. Artinya nilai koefisien elastisitasnya adalah tak terhingga.
  • Permintaan Inelastis sempurna: jumlah barang yang diminta tidak dipengaruhi oleh perubahan harga. Berarti nilai koefisien elastisitasnya adalah nol.

Konsep-konsep elastisitas :

1. Elastisitas yang dikaitkan dengan harga barang itu sendiri disebut elastisitas harga. 

2. Elastisitas yang dikaitkan dengan harga barang lain disebut elastisitas silang. 

3. Elastisitas yang dikaitkan dengan pendapatan disebut elastisitas pendapatan.

Elastisitas Harga 

Elastisitas Harga (Ed) adalah persentase perubahan jumlah permintaan yang disebabkan oleh persentase perubahan harga. (Satu Titik)  Apabila elastisitas harga lebih besar dari 1 itu dikatakan bahwa permintaan elastis sedangkan kalau elastisitas harga lebih kecil dari 1 maka dikatakan permintaan barang inelastis. Jika elastisitas harga sama dengan 1 maka dikatakan elastisitas tunggal.

Faktor-faktor yang menentukan Elastisitas Harga :

  • Tingkat substitusi (makin sulit mencari substitusi suatu barang, permintaan makin inelastis)
  • Jumlah Pemakai (makin banyak pemakai makin inelastis) 
  • Proporsi kenaikan harga terhadap pendapatan konsumen (makin besar proporsinya, makin elastis) 
  • Jangka Waktu (tergantung barangnya durabel atau nondurabel)  
Koefisien elastisitas harga dapat dihitung melalui 2 cara yaitu elastisitas busur dan elastisitas titik. 

Elastisitas Permintaan Pada Dua Titik (Elastisitas Busur)

Nilai elastisitas permintaan antara dua titik pada kurva permintaan, dihitung berdasarkan nilai tengah:


Elastisitas silang

·       Elastisitas Silang atau Elastisitas Harga Silang yaitu persentase perubahan jumlah barang yang diminta yang disebabkan oleh perubahan harga barang lain (barang yang mempunyai hubungan). Untuk barang subtitusi atau barang yang bisa saling mengganti itu contohnya seperti kopi dan teh, misalnya harga kopi naik maka konsumen akan memilih teh sebagai gantinya kopi sebaliknya kalo harga teh naik maka konsumen akan memilih kopi sebagai penggantinya. Elastisitas silang ini bernilai positif kalo barang komplementer itu artinya sebagai dua barang yang berpasangan dan kedua barang tersebut saling melengkapi. Seperti contohnya kopi dan gula, 2 produk tersebut memiliki ketergantungan satu sama lain. Bila tidak ada gula maka kopi terasa pahit. Nah, elastisitas silang ini bernilai negatif.

      Elastisitas Harga Silang Dari Permintaan (Cross-Price Elasticity of Demand) 

        ▪ Mengukur % perubahan jumlah barang yang diminta (Qb ) yang diakibatkan dari perubahan satu %         harga barang lainnya (Pm)

Es > 0 : Kedua barang bersifat substitusi
      Es < 0 : Kedua barang bersifat komplementer

Elastisitas Pendapatan

·       Elastisitas Pendapatan yaitu persentase perubahan jumlah barang yang diminta yang disebabkan oleh perubahan pendapatan rill konsumen. Apabila yang terjadi adalah kenaikkan pendapatan konsumen, maka dapat berakibat naiknya juga jumlah barang yang diminta atau diminati, maka tanda elastisitas positif dan barang yang diminta adalah barang normal. Elastisitas pendapatan ini lebih dari nol. Barang inferior adalah barang yang jumlah permintaannya akan turun seiring dengan peningkatan pendapatan konsumen. Salah satu contoh barang inferior adalah sandal jepit, ketika tingkat pendapatan masyarakat rendah maka tingkat permintaan terhadap barang tersebut akan tinggi. Namun ketika tingkat pendapat masyarakat meningkat, permintaan atas barang tersebut akan turun karena masyarakat meninggalkannya dan memilih untuk membeli sandal lain yang lebih berkualitas meskipun dengan harga yang lebih mahal. Elastisitas pendapatan ini kurang dari nol, maka tanda elastisitas negatif. Sementara itu, barang kebutuhan adalah produk yang mempunyai elastisitas pendapatan di atas nol, tetapi tidak lebih dari 1. Pada jenis barang ini, tingkat elastisitasnya bisa dibilang rendah dan kenaikan pendapatan tidak akan secara langsung memengaruhi jumlah permintaannya secara setara. Artinya, jika pendapatan mengalami kenaikan sebesar 10%, jumlah permintaannya akan mengalami peningkatan kurang dari 10% tersebut. Barang mewah adalah produk yang mempunyai elastisitas pendapatan di atas 1 dan menunjukkan bahwa permintaannya sangat sensitif pada perubahan penghasilan konsumennya. Barang mewah ini bisa disebut elastis pada pendapatan karena ketika kebutuhan umum telah terpenuhi, pihak konsumen bisa membelinya dengan jumlah tinggi. Contohnya seperti konsumen membeli mobil.

◼   Kecenderungan perubahan permintaan yang disebabkan oleh perubahan pendapatan masyarakat. 
      ◼ Persamaan : 
• Barang Normal, EI positif 
      • Barang Superior, EI positif 
      • Barang Inferior, EI negatif 
    
      ELASTISITAS PENDAPATAN DARI PERMINTAAN (Income Elasticity of Demand) 
      Persentase perubahan dari jumlah barang yang diminta akibat perubahan satu persen pendapatan konsumen. 

        Jenis barang berdasarkan nilai elastisitas pendapatan : 
        EI > 0 : Barang Normal
        EI < 0 : Barang Inferior
        EI = 0 : Barang Netral pendapatan (Income-neutral Goods) 

B. Elastisitas Penawaran 

    Merupakan kecenderungan perubahan jumlah yang ditawarkan produsen yang disebabkan oleh perubahan harga barang. Secara prinsip pengukuran ratio perubahan yang terjadi dalam elastisitas penawaran akan sama dengan metode pengukuran dalam elastisitas permintaan. Metode pengukurannya yaitu Elastisitas Titik dan Elastisitas Busur. 

Faktor-faktor yang mempengaruhi Elastisitas Penawaran :

  • Tingkat Subtitubilitas dengan produk lain 
  • Perubahan harga input
  • Pertumbuhan modal perusahaan
  • Kebijakan pemerintah pada perekonomian 
  • Persaingan
  • Pertumbuhan pangsa pasar potensial
Rumus Elastisitas Penawaran


Macam-macam elastisitas penawaran :

  • Penawaran elastis terjadi jika perubahan harga diikuti dengan jumlah penawaran yang lebih besar. Sehingga koefisien elastisitas nya lebih dari 1.
  • Penawaran in elastis terjadi jika perubahan harga kurang berpengaruh pada perubahan penawaran. Maka koefisien elastisitasnya kurang dari 1.
  • Penawaran elastis uniter terjadi jika perubahan harga sebanding dengan perubahan jumlah penawaran. Koefisien elastisitasnya sama dengan 1.
  • Penawaran elastis sempurna terjadi jika perubahan penawaran tidak dipengaruhi sama sekali oleh perubahan harga. Koefisien elastisitas nya tak terhingga.
  • Penawaran in elastis sempurna terjadi bilamana perubahan harga yang terjadi tidak ada pengaruhnya terhadap jumlah penawaran maka koefisien elastisitasnya sama dengan nol. 
Aplikasi Konsep Elastisitas :

1. Hubungan Elastisitas harga, penerimaan total dan pendapatan marginal. 
2. Pergeseran beban pajak (tax incidence) 
  • 1. Permintaan inelastis, penawaran elastis. Contoh pengenaan/menaikan pajak mie instant kpd produsen.
  • 2. Permintaan elastis, penawaran inelastis. Contoh terhadap barang kerajinan cendera mata, menaikan pajak kpd konsumen. 
3. Teori Cobweb (sarang laba-laba) 
    Terjadi pada produk pertanian karena :
  • Berfluktuasi pada musim ke musim 
  • Reaksi terlambat (time lag) dari produsen terhadap harga. 
  • Undurable goods


Jumat, 07 Oktober 2022

Permintaan, Penawaran dan Keseimbangan Pasar (Pertemuan 3)

 Universitas Pelita Bangsa

Program Studi S1 Manajemen

Ekonomi Manajerial

Nama : Akhsa Gracia Paulina Masneno

NIM : 112010408

Kelas : MA.20.A2

Dosen : Abdul Latif.,SE.,MM


Permintaan, Penawaran dan Keseimbangan Pasar

A. Permintaan

        Permintaan adalah Kesanggupan pembeli untuk membeli berbagai jumlah produk pada berbagai tingkat harga dalam waktu tertentu. Permintaan adalah keinginan konsumen membeli suatu barang pada berbagai tingkat harga selama periode waktu tertentu. Misalnya, Permintaan pakaian di Jakarta, kita pasti berbicara tentang berapa jumlah pakaian yang akan dibeli pada berbagai tingkat harga dalam satu periode waktu tertentu, perbulan atau pertahun. Permintaan terbagi menjadi 2, yaitu Permintaan Individu (Firm) yang merupakan jumlah permintaan dari individu terhadap suatu barang dan jasa. Permintaan ini muncul untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan individu tersebut. dan Permintaan Pasar (Market) merupakan penjumlahan dari permintaan individu terhadap sebuah barang atau jasa tertentu secara bersamaan atau dengan kata lain kumpulan jumlah permintaan barang dan jasa dari seluruh konsumen yang ada di pasar, baik skalanya mikro maupun makro.

        Hukum permintaan menunjukkan hubungan antara permintaan dengan harga, bagaimana harga mempengaruhi permintaan. Ketika permintaan mengalami kenaikan dan harga suatu produk turun, maka jumlah permintaan produk akan meningkat. Namun, ketika permintaan sedang rendah dan harga suatu produk naik, maka jumlah permintaan produk akan menurun. Hukum permintaan ini berlaku dengan catatan ceteris paribus, yaitu faktor-faktor selain harga dianggap tetap. 

        Faktor yang mempengaruhi permintaan :

  1. Harga, jika harga suatu barang semakin murah maka permintaan terhadap barang itu bertambah.
  2. Pendapatan perkapita dapat mencerminkan daya beli. Makin tinggi tingkat pendapatan, daya beli makin kuat, sehingga permintaan terhadap suatu barang meningkat.
  3. Selera Konsumen. Tinggi rendahnya suatu permintaan ditentukan oleh selera atau kebiasaan dari pola hidup suatu masyarakat. Misalnya, selera atau kebiasaan mengkonsumsi beras, jagung, sagu dsb ikuran yang biasa dipakai dalam skala ordinal 1-5;1-10 (skala sangat suka).
  4. Harga Barang Lain 
  5. Perkiraan harga di masa mendatang bila kita memperkirakan bahwa harga suatu barang akan naik, adalah lebih baik membeli barang tersebut sekarang, sehingga mendorong orang untuk membeli lebih banyak saat ini guna menghemat belanja di masa depan.
  6. Jumlah Penduduk semakin banyak jumlah penduduk yang mempunyai selera atau kebiasaan akan kebutuhan barang tertentu, maka semakin besar permintaan terhadap barang tersebut.
        Kurva permintaan dalam hukum permintaan meliputi gradien kemiringan atau slope negatif. Dengan kata lain, slope pada kurva ini menurun dari sumbu kiri atas (X) ke sumbu kanan bawah (Y). Hal tersebut menunjukkan terdapat hubungan terbalik antara harga dengan permintaan. Kurva menurun dari sumbu X atas ke sumbu Y bawah menunjukkan bahwa kondisi naik turunnya suatu komoditas pasar. Untuk menggambarkan kurva permintaan, digunakan sebagai tolak ukur adalah harga, sedangkan faktor-faktor lain dianggap konstan (Ceteris Paribus). Lalu, ada juga ciri-ciri utama dari kurva permintaan dalam hukum permintaan adalah sebagai berikut:
  1. Kurvanya berupa garis lurus
  2. Pergerakan kurva permintaan diakibatkan oleh besarnya jumlah permintaan akan barang atau jasa
  3. Antara harga dengan jumlah barang berbanding terbalik
  4. Kurvanya memiliki slope


    Fungsi Kurva Permintaan Mempunyai Persamaan Sebagai berikut :
          Ket : 
          P : adalah harga produk 
         Qd : adalah Jumlah produk yang diminta 
          a : konstanta 
          b : koefesien 

        Untuk memperoleh Persamaan Kurva Permintaan dapat digunakan rumus :
        Ket : 
        P1 : adalah harga mula-mula 
        P2 : adalah harga setelah perubahan 
        Q1 : adalah jumlah yang diminta mula-mula 
        Q2 : adalah Jumlah yang diminta setelah perubahan harga 

        Pergeseran Kurva Permintaan
  • Jika harga tetap,tetapi jumlah Produk yang diminta bertambah maka permintaannya meningkat.
  • Jika Harga tetap, tetapi jumlah Produk yang diminta berkurang maka permintaanya turun.
  • Jika harga naik, tetapi jumlah Produk yang diminta tetap maka kurva permintaannya bergeser kekanan.
  • Jika harga turun, tetapi jumlah Produk yang diminta tetap maka kurva permintaanya bergeser kekiri.

B. Penawaran (Supply)

        Penawaran adalah jumlah barang yang ditawarkan penjual, pada tingkat harga tertentu, pada periode tertentu, dan pada pasar tertentu. Oleh karena itu, penawaran pasar ditentukan oleh semua variabel yang menentukan penawaran seorang produsen,  yaitu harga barang yang ditawarkan, teknologi produksi dan harga input (faktor produksi),  serta jumlah produsen yang ada di pasar.
        Sama halnya seperti permintaan, hukum penawaran tentu saja memiliki aturan tertentu. Maka, Hukum penawaran berbunyi, “Bila tingkat harga naik, maka jumlah barang yang ditawarkan akan naik. Bila tingkat harga turun, maka jumlah barang yang ditawarkan akan turun”. Hukum penawaran ini terjadi ketika harga sedang tinggi-tingginya dan penjual ingin mendapat keuntungan yang lebih banyak. Jika hukum penawaran tersebut terjadi, maka penjual ingin menjual lebih banyak barang agar keuntungannya berlipat. Tapi saat harga barang turun, penjual seolah-olah tidak terlalu ingin menjual banyak barang.
        Kurva penawaran pada penawaran sifatnya positif. Bisa dilihat dari hubungan antara harga dan jumlah barang. Dalam penawaran, bila harganya naik, jumlah barang atau jasa juga akan meningkat. 
        Berikut ini ciri-ciri kurva penawaran yang terdapat pada hukum penawaran:

        1. Kurva berbentuk garis lurus

        2. Kurva penawaran bergerak dari kiri ke bawah

        3. Apabila kurva bergerak ke kanan hal ini menunjukkan terjadinya peningkatan penawaran                    terhadap suatu barang atau jasa

        4. Harga dan jumlah barang berbanding lurus, artinya saat harga barang naik, jumlah                                komoditas yang ditawarkan akan meningkat. Sebaliknya jika harga barang turun, maka jumlah             komoditas yang ditawarkan juga ikut menurun.

        5. Kurva ber-slope positif, karena kurvanya bergerak dari kiri bawah ke kanan atas, maka                        menunjukkan adanya hubungan yang berbanding lurus antara harga dan jumlah barang yang                ditawarkan.

        6. Bentuk fungsi kurva penawaran, fungsi kurva penawarannya adalah Q = a+bP. ‘Q’ artinya                    jumlah barang yang ditawarkan, lalu ‘a’ adalah konstanta, sementara ‘b’ berarti kemiringan                atau gradient, dan ‘p’ menunjukkan harga suatu barang.

Kurva Hukum Penawaran
C. Keseimbangan Pasar (EKUILIBRIUM)

        Suatu keadaan ketika jumlah barang yang diminta sama dengan jumlah barang yang ditawarkan pada harga tertentu. Dalam berbisnis, tentu akan melakukan tawar-menawar untuk mencapai harga tertentu. Proses itulah yang menghasilkan keseimbangan pasar, di mana barang terjual dan dibeli berdasarkan harga yang telah disepakati. Titik keseimbangan pasar adalah adalah saat harga cenderung tetap atau disebut dengan harga keseimbangan. Kondisi tersebut dapat terjadi berdasarkan selisih permintaan dan penawaran. Permintaan yang lebih tinggi daripada penawaran akan menyebabkan harga naik. Begitu pula sebaliknya, penawaran yang lebih tinggi akan membuat harga turun. Keseimbangan pasar akan terjadi apabila terbentuk kesepakatan tingkat harga antara jumlah permintaan barang dan yang ditawarkan. Sehingga tidak ada lagi barang yang tersisa pada penjual dan semua pembeli memperoleh kebutuhannya. Terbentuknya keseimbangan pasar adalah bagian dari tercapainya keseimbangan harga. Di mana penjual tidak mengurangi produknya dan pembeli tetap berupaya mendapatkan keinginannya. Harga keseimbangan terjadi ketika pasar tidak mengalami kelebihan penawaran maupun permintaan. Kondisi tersebut dapat dinyatakan dengan rumus keseimbangan pasar berikut:

Permintaan (demand) = Penawaran (Supply)

Jumlah permintaan = jumlah penawaran = jumlah keseimbangan

Harga permintaan = harga penawaran = harga keseimbangan

Jika digambarkan melalui sebuah kurva, keseimbangan pasar akan terjadi apabila muncul perpotongan antara garis permintaan dan penawaran.




Ruang Lingkup Ekonomi Manajerial Pertemuan 1 dan 2

Universitas Pelita Bangsa

Program Studi S1 Manajemen

Ekonomi Manajerial

Nama : Akhsa Gracia Paulina Masneno

NIM : 112010408

Kelas : MA.20.A2

Dosen : Abdul Latif.,SE.,MM

 

Ruang Lingkup Ekonomi Manajerial

A. Pengertian dan Ruang Lingkup Ekonomi Manajerial

            Menurut Elisabet Pali dkk (2001), Ekonomi manajerial merupakan suatu teori dan metodologi ekonomi dalam pembuatan keputusan di dunia bisnis dan administrasi. Atau dapat dikatakan bahwa ekonomi manajerial menggunakan alat serta teknis analisis ekonomi untuk menganalisis dan memecahkan masalah-masalah manajerial. Perusahaan yang memiliki masalah-masalah keputusan manajemen, baik masalah harga, output, media iklan, sumber daya manusia, produksi maupun investasi (modal) dapat menggunakan teori manajerial yang terdiri dari teori ekonomi dan ilmu keputusan untuk mendapatkan keputusan yang optimal.

            Ekonomi manajerial memberitahukan kepada kita semua hal-hal yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien. Selain itu, ekonomi manajerial membantu para manajer untuk mengenali bagaimana kekuatan-kekuatan ekonomi mempengaruhi organisasi dan menjabarkan.


            Selain dapat digunakan pada sektor laba, ekonomi manajerial juga dapat digunakan pada sektor nirlaba. Ruang lingkup dari ekonomi manajerial meliputi teori permintaan, perilaku konsumen, teori produksi, teori biaya, ramalan dan perkiraan permintaan pasar, ramalan dan perkiraan biaya, serta metode penetapan harga dan output pada berbagai bentuk pasar.

B. Ekonomi Positif dan Ekonomi Normatif

            Ekonomi positif ditekankan pada diskripsi, yaitu menjelaskan bagaimana kekuatan-kekuatan ekonomi bekerja apa adanya tanpa memperhatikan bagaimana seyogyanya kekuatan tersebut bekerja. Sedangkan ekonomi normatif pada dasarnya ditekankan pada pernyataan-pernyataan yang bersifat prospektif, yaitu dengan menetapkan aturan-aturan untuk mencapai tujuan tertentu tersebut. Contoh: Apabila Robert memiliki uang sejumlah Rp. 300 juta. Secara normatif, untuk uang sejumlah itu ditetapkan bunga deposito sebesar 15% per tahun. Akan tetapi dia tidak menanamkan uang tersebut dalam bentuk deposito. Robert lebih mengutama-kan uang tersebut sebagai modai usaha, dengan pertimbangan bahwa ada kemungkinan uang tersebut akan mendapatkan keuntungan lebih besar dari pada bunga deposito (ekonomi positif).

C. Kondisi Kepastian dan Ketidakpastian

            Pada teori ekonomi mikro, asumsi ekonomi memberikan informasi yang menyeluruh dan pasti. Hal ini menggambarkan bahwa kita dapat melihat dimana letak permintaan dan biaya pada sebuah kurva. Selain itu, teori ekonomi mikro juga menggambarkan secara menyeluruh bagaimana permintaan mempengaruhi harga dan biaya produksi, sehingga diberikan pilihan tingkat output yang pasti. Dalam dunia bisnis, perusahaan sering menghadapi kenyataan bahwa mereka tidak bisa mendapatkan informasi secara menyeluruh. Kondisi inilah yang dinamakan perusahaan menghadapi kondisi tidak pasti (ketidakpastian). Hal ini berarti bahwa dasar untuk memperkira-kan jumlah permintaan dan biaya produksi hanya mendapatkan informasi yang sedikit dan tidak pasti. Disinilah pentingnya ekonomi managerial, sebab teori ekonomi manajerial akan membantu pimpinan perusahaan untuk mengambil suatu keputusan bisnis dalam kondisi ketidakpastian. 

D. Model Pengambilan Keputusan
            Tujuan dari pengajaran teori ekonomi manajerial adalah untuk menunjukkan cara-cara untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi dan mengambil suatu keputusan manajerial yang tepat secara sistematis dan dapat menggunakan model analisa seperti grafik/kurva dan matematik. Model analisa adalah suatu presentasi dari situasi atau sistem yang kompleks. Konsep-konsep yang jika diuraikan secara verbal bisa berkepanjangan, bertele-tele dan membingungkan, dengan menggunakan diagram atau grafik/kurva akan dapat disarikan lebih efisien, singkat, padat dan mudah dicerna. Misalnya grafik dapat digunakan untuk menggambarkan biaya produksi, laba perusahaan, permintaan konsumen, penawaran, dan resiko. Sasaran dari model ekonomi adalah untuk memaksimumkan nilai perusahaan. Maksimalisasi nilai ini dapat digambarkan dengan grafik/kurva maupun dengan persamaan.

Contoh :
1) Model Matematik 
    Persamaan tersebut dapat digunakan untuk mencari nilai maksimum yang akan diperoleh perusahaan     dengan cara mengurangkan pendapatan total dengan biaya total. 

2) Grafik/Kurva 
    Grafik digunakan untuk menunjukkan laba maksimum dengan biaya tertentu dan output tertentu.

            Pada gambar tersebut dapat dilihat nilai maksimal yang didapatkan dari penggunaan biaya sebesar $200 dengan output 10 unit (titik D). Sedangkan, apabila ada kenaikan biaya (lebih besar dari $200) justru akan menurunkan Iaba, karena outputnya menurun. Dengan menggunakan kedua model tersebut maka pimpinan perusahaan akan dapat mengambil keputusan manajeriai yang terbaik untuk mendapatkan laba yang maksimal.

E. Pengertian Total Utility (TU)
 
            Total Utility atau Utilitas Total dapat didefinisikan sebagai total nilai guna atau total kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsi sejumlah barang/jasa atau sejumlah atribut-atribut yang melekat pada sebuah barang/jasa. Jika konsumen mengkonsumsi sejumlah n unit barang maka total utility adalah jumlah utilitas dari sejumlah n barang yang dikonsumsi. Contoh melihat Total Utility yang diperoleh konsumen pada sebuah kamar hotel. Perolehan kepuasan utama biasanya berasal dari Fasiiitas Kamar Tidur seperti tempat tidur, ukuran tempat tidur, lampu, Televisi, Meja, sofa, Kamar mandi, Air Conditioning, posisi kamar, pesawat telepon, mini bar, Kelengkapan handuk dll. Semakin banyak fasiiitas yang disediakan oleh hotel diasumsikan semakin puaslah konsumen. Pada umumnya kelengkapan dan fasiiitas tersebut berbanding lurus dengan sewa kamar hotel tersebut. Kelengkapan fasiiitas inilah yang mengelompokkan hotel tersebut dari bintang 5, bintang 4, bintang 3 sampai ke kelompok Melati atau Losmen.

F. Pengertian Marginal Utility (Utilitas Marjinal) 

            Marginal utility adalah perubahan terhadap total utility, setiap terjadi pertambahan unit barang/jasa yang dikonsumsi. Secara sederhana dapat dituliskan dengan rumus seperti berikut ini :
 

            Seandainya jumlah unit barang yang kita konsumsi dimisalkan sebagai X maka dapat juga kita tuliskan seperti berikut ini : 


G. Pengertian The Law of Diminishing Marginal Utility 

            Definisi : Hukum yang menyatakan bahwa Marginal Utility atau Utilitas Marginal suatu barang yarg dikonsumsi secara terus menerus akan cenderung menurun. 
            Hukum ini akan lebih mudah dipahami apabila kita memperhatikan persyaratan agar Hukum ini dapat diterima oleh logika yaitu ; Barang/jasa yang dikonsumsi sama dan Interval waktu mengkonsumsi relatif pendek.

H. Konsep Kurva Kepuasan (Indifferent Curve) 

            Definisi : Kurva Kepuasan Sama atau Indifferent Curve adalah sebuah kurva atau garis yang menyatakan tempat kombinasi beberapa barang/jasa "2 buah barang/ jasa" yang memberikan kepuasan yang sama. 
Cara memahami definisi :
  • Kombinasi menyatakan bahwa dalam kehidupan seharihari kebutuhan manusia bukan hanya pada satu jenis barang/jasa. Akan tetapi beragam jenis nya. 
  • Penggunaan kata "2 buah barang/jasa" adalah untuk memudahkan kita melihatnya pada tampilan grafik 2 (dua) dimensi. 
  • Sehingga dimanapun letak kombinasi itu, selama masih pada kurva atau garis yang sama, maka nilai kepuasan yang diberikan adalah sama.
            Pada hakikatnya Derivasi dari Fungsi Permintaan konsumen adalah didasarkan kepada Kurva Kepuasan sama atau Indifferent Curve. Kurva ini menyatakan preferensi/kesukaan/ pilihan konsumen atas beberapa alternatif yang ada. Seandainya konsumen dihadapkan kepada situasi untuk memilih di antara beberapa pilihan "2 barang" yaitu X dan Y dengan selalu mengacu kepada ketersediaan anggaran atau "Income" yang dimilikinya. Maka Utility atau kepuasan yang akan diperoleh dapat dituliskan dalam notasi; U = f {X,Y}, dimana X dan Y menyatakan jumla'h barang X dan Y yang dikonsumsi.






Pasar Monopolistik (Pertemuan 14)

  Universitas Pelita Bangsa Program Studi S1 Manajemen Ekonomi Manajerial Nama : Akhsa Gracia Paulina Masneno NIM : 112010408 Kelas : MA.20....