Kamis, 17 November 2022

Teori Produksi Dalam Pengambilan Keputusan (pertemuan 9)

 Universitas Pelita Bangsa

Program Studi S1 Manajemen

Ekonomi Manajerial

Nama : Akhsa Gracia Paulina Masneno

NIM : 112010408

Kelas : MA.20.A2

Dosen : Abdul Latif.,SE.,MM


TEORI PRODUKSI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJERIAL 

            Teori Produksi adalah yang menjelaskan tentang hubungan antara luaran atau output dengan faktor produksi atau faktor input. Sekarang untuk mengalihkan perhatian kepada persoalan penawaran, yaitu melibat dan mempelajari sikap para produsen dalam menawarkan barang yang diproduksinya. yaitu yang membicarakan mengenai persaingan sempurna, bahwa dalam persaingan sempurna penawaran ditentukan oleh biaya marjinal, yaitu biaya yang dibelanjakan untuk menambah satu unit lagi produksi.

A. FUNGSI PRODUKSI

            Fungsi produksi menunjukkan sifat hubungan di antara faktor- faktor produksi dan tingkat produksi yang dihasilkan. Faktor-faktor produksi dikenal pula dengan istilah input dan jumlah produksi disebut sebagai output. Fungsi produksi selalu dinyatakan dalam bentuk rumus, yaitu seperti yang berikut: Q = f (K, L, R, T) Yang dimaksud K adalah jumlah modal, L adalah jumlah tenaga kerja dan keahlian keusahawanan, R adalah jumlah SDA, dan T adalah tingkat teknologi yang digunakan. Sedangkan Q adalah jumlah produksi yang dihasilkan oleh berbagai jenis faktor- faktor produksi tersebut, yaitu secara bersama digunakan untuk memproduksi barang yang sedang dianalisis sifat produksinya. Dengan kata lain Fungsi produksi adalah hubungan teknis antara output dan input. Persamaan tersebut merupakan suatu pernyataan matematik yang pada dasarnya berarti bahwa tingkat produksi suatu barang tergantung kepada jumlah modal, jumlah tenaga kerja, jumlah kekayaan alam, dan tingkat teknologi yang digunakan. Jumlah produksi yang berbeda-beda dengan sendirinya akan memerlu-kan berbagai faktor produksi tersebut dalam jumlah yang berbeda-beda juga. Di samping itu, untuk satu tingkat produksi tertentu, dapat pula digunakan gabungan faktor produksi yang berbeda. Dengan membandingkan berbagai gabungan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan sejumlah barang tertentu dapatlah ditentukan gabungan faktor produksi yang paling ekonomis untuk memproduksi sejumlah barang tersebut.

Faktor Produksi: 

  1. Tenaga Kerja 
  2. Tanah 
  3. Modal 
  4. Keahlian Keusahawanan 

Dalam teori ekonomi faktor tenaga kerja adalah satu-satunya faktor yang berubah jumlahnya. Jadi dalam menggambarkan faktor produksi yang digunakan dan tingkat produksi yang dicapai, yang digambarkan adalah Hubungan diantara jumlah tenaga kerja yang digunakan dan jumlah produksi yang dicapai. 

Teori produksi dalam ilmu ekonomi membedakan analisisnya kepada dua pendekatan berikut : 

  1. Teori produksi dengan satu faktor berubah
  2. Teori produksi dengan dua faktor berubah. 
1. Teori Produksi Dengan Satu Faktor Berubah

Teori produksi yang sederhana menggambarkan tentang hubungan di antara tingkat produksi suatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan berbagai tingkat produksi barang tersebut. Dalam analisis tersebut dimisalkan bahwa faktor-faktor produksi lainnya adalah tetap jumlahnya, yaitu modal dan tanah jumlahnya dianggap tidak mengalami perubahan. Juga teknologi dianggap tidak mengalami perubahan. Satu-satunya faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya adalah tenaga kerja.

The Law of De Minishing Return 

            The Law of De Minishing Return atau hukum hasil lebih yang semakin berkurang adalah suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari teori produksi. Hukum ini menjelaskan sifat pokok dari hubungan di antara tingkat produksi dan tenaga kerja yang digunakan untuk mewujudkan produksi tersebut. Hukum hasil lebih yang semakin berkurang menyatakan bahwa apabila faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya (tenaga kerja) terus menerus ditambah sebanyak satu unit, pada mulanya produksi total akan semakin banyak pertam-bahannya, tetapi sesudah mencapai suatu tingkat tertentu produksi tambahan akan semakin berkurang dan akhirnya mencapai nilai negatif. Sifat pertambahan produksi seperti ini menyebabkan pertambahan produksi total semakin lambat dan akhirnya ia mencapai tingkat yang maksimum dan kemudian menurun. Dengan demikian pada hakikatnya hukum hasil lebih yang semakin berkurang menyatakan bahwa hubungan di antara tingkat produksi dan jumlah tenaga kerja yang digunakan dapat dibedakan dalam tiga tahap, yaitu:

  • Tahap pertama : Produksi total mengalami pertambahan yang semakin cepat
➢Produksi total mengalami pertambahan yang semakin cepat. 
➢Tahap ini dimulai dari titik origin semakin kesatu titik. 
➢Pada kurva total produk dimana AP maksimum pada titik ini AP = MP ( marginal product ) ketika AP     Maksimum -> AP’=0. 
  • Tahap kedua : Produksi total pertambahannya semakin lambat
➢Produksi total pertambahannya semakin lama semakin kecil. 
➢Tahap kedua ini dimulai dari titik AP maksimum sampai titik dimana MP = 0 atau TP maksimum. 
  • Tahap ketiga : Produksi total semakin lama semakin berkurang
➢ Produksi total semakin lama semakin menurun. Tahap 3 ini meliputi dimana MP negatif. 
➢ Inflection point (titik belok) yaitu dimana slope (lereng kurva total mulai berubah) Faktor Produksi.
➢ Faktor produksi tetap yaitu input faktor produksi yang jumlahnya tidak dapat dirubah dan segera             mengikuti perubahan output. 
➢ Faktor produksi variabel yaitu input yang dapat mengikuti perubahan jumlah output yang dihasilkan.

Kurva Produksi Total, Produksi Rata-Rata dan Produksi Marjinal
 


Produksi Total, Produksi Rata-Rata, dan Produksi Marjinal

            Produksi marjinal, yaitu tambahan produksi yang diakibatkan oleh pertambahan satu tenaga kerja yang digunakan. Apabila AL adalah pertambahan tenaga kerja, ATP adalah pertambahan produksi total, maka produksi marjinal (MP) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut :


            Produksi rata-rata, yaitu produksi yang secara rata-rata dihasilkan oleh setiap pekerja. Apabila produksi total adalah TP, jumlah tenaga kerja adalah L, maka produksi rata-rata (AP) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut : 



2. Teori Produksi Dengan Dua Faktor Berubah

Faktor Produksi yang berubah adalah tenaga kerja dan modal. Kedua faktor tersebut dapat digantikan fungsinya, artinya Tenaga kerja dapat menggantikan Modal dan Modal dapat menggantikan Tenaga kerja. 

Kurva Produksi Sama (ISOQUANT)


Garis Biaya Sama (Isocost)
Biaya produksi harus diminimumkan untuk menghemat biaya produksi dan memaksimumkan keuntungan. Garis Biaya Sama (Isocost) adalah garis yang dapat membantu meminimumkan biaya yaitu Garis yang menggambarkan faktor-faktor produksi yang dapat diperoleh dengan menggunakan sejumlah biaya tertentu. Hal yang diperlukan untuk membuat Isocost, yaitu: 
✓Harga faktor-faktor produksi yang digunakan 
✓Jumlah uang yang tersedia untuk membeli faktor-faktor produksi.

Gambar Garis Isocost 



B. MEMINIMUMKAN BIAYA ATAU MEMAKSIMUMKAN PRODUKSI

            Buat pemisalan mengenai tingkat produksi yang ingin dicapai. Misal: produsen ingin memproduksi sebanyak 1500 unit Berikut adalah gambar garis biaya sama dan kurva produksi dalam satu grafik. Penggabungan grafik dapat menjelaskan : 
1. Apabila jumlah pengeluaran untuk membiayai produksi sudah ditentukan, keadaan yang                        bagaimanakah yang akan memaksimumkan produksi? 
2. Apabila jumlah prpduksi yang ingin dicapai telah ditentukan, keadaan yang bagaimanakah yang            meminimumkan biaya?


Keseimbangan produsen secara grafis
            Seorang produsen berada dalam kondisi keseimbangan apabila dengan sejumlah pengeluaran (biaya) tertentu ia dapat menghasilkan output yang maksimal atau dengan kata lain untuk menghasilkan sejumlah output tertentu diperlukan biaya yang minimal. 







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pasar Monopolistik (Pertemuan 14)

  Universitas Pelita Bangsa Program Studi S1 Manajemen Ekonomi Manajerial Nama : Akhsa Gracia Paulina Masneno NIM : 112010408 Kelas : MA.20....