Kamis, 10 November 2022

TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN (PERTEMUAN 6 dan 8)

 Universitas Pelita Bangsa

Program Studi S1 Manajemen

Ekonomi Manajerial

Nama : Akhsa Gracia Paulina Masneno

NIM : 112010408

Kelas : MA.20.A2

Dosen : Abdul Latif.,SE.,MM


A. TEORI NILAI GUNA 

            Teori tingkah laku konsumen dapat dibedakan dalam dua macam pendekatan, pendekatannya yaitu: 1. Pendekatan nilai guna (Utiliti) kardinal Yaitu kenikmatan konsumen dapat dinyatakan secara kuantitatif. 2. Pendekatan nilai guna (Utiliti) ordinal Yaitu kenikmatan konsumen tidak dapat dinyatakan secara kuantitatif. Tingkah laku seorang konsumen untuk memilih barang-barang yang akan memaksimumkan kepuasannya ditunjukkan dengan bantuan kurva kepuasan sama, atau kurva indifferens. yaitu kurva yang menggambarkan gabungan barang yang akan memberikan nilai guna (kepuasan) yang sama. Yang dimaksud dengan kurva indiffrens adalah kurva yang mengambarkan konsumen yang mengkonsumsi dua jenis barang sekaligus yang memberikan kepuasan yang sama.

B. PENGERTIAN TOTAL UTILITY (TU) 

            Total Utility atau Utilitas Total dapat didefinisikan sebagai total nilai guna atau total kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsi sejumlah barang/jasa atau sejumlah atribut-atribut yang melekat pada sebuah barang/jasa.


Kurva nilai guna total bermula dari titik 0, yang menunjukkan tidak ada konsumsi barang x, selanjutnya akan naik seiring dengan bertambahnya jumlah konsumsi, dan pada akhirnya akan turun apabila konsumsi melebihi 8.

C. PENGERTIAN MARGINAL UTILITY (UTILITAS MARJINAL) 

            Marginal Utility (MU) adalah Perubahan terhadap Total Utility setiap terjadi Pertambahan unit barang/jasa yang dikonsumsi. Pendekatan ini bertitik tolak pada anggapan bahwa kepuasan (atau utility) setiap konsumen dapat diukur secara kuantitatif. Secara sederhana dapat dituliskan dengan rumus seperti berikut ini : 

MU = Total Utility/Unit barang yang dikonsumsi

Asumsi Penggunaan Pendekatan: 

  • Konsisten dalam preferensi 
  • More is better 
  • Hukum Gossen (Law of Diminishing Marginal Utility) berlaku, yaitu bahwa semakin banyak sesuatu barang dikonsumsikan, maka tambahan kepuasan (marginal utility) yang diperoleh dari setiap satuan tambahan yang dikonsumsikan akan menurun.  
  • Konsumen selaku berusaha mencapai kepuasan total yang maksimum.
D. PENGERTIAN THE LAW OF DIMINISHING MARGINAL UTILITY 

            Definisi: Hukum yang menyatakan bahwa Marginal Utility atau Utilitas Marginal suatu barang yarg dikonsumsi secara terus menerus akan cenderung menurun. Hukum ini akan lebih mudah dipahami apabila kita memperhatikan persyaratan agar Hukum ini dapat diterima oleh logika yaitu; 1) Barang/jasa yang dikonsumsi sama. 2) Interval waktu mengkonsumsi relatif pendek.


E. KONSEP KURVA KEPUASAN SAMA (INDIFFERENT CURVE) 
            Definisi: Kurva Kepuasan Sama atau Indifferent Curve adalah sebuah kurva atau garis yang menyatakan tempat kombinasi beberapa barang/jasa "2 buah barang/jasa" yang memberikan kepuasan yang sama. Cara memahami definisi: 
1. Kombinasi menyatakan bahwa dalam kehidupan sehari-hari kebutuhan manusia bukan hanya pada satu jenis barang/jasa. Akan tetapi beragam jenis nya. 
2. Penggunaan kata "2 buah barang/jasa" adalah untuk memudahkan kita melihatnya pada tampilan grafik 2 (dua) dimensi. 
3. Sehingga dimanapun letak kombinasi itu, selama masih pada kurva atau garis yang sama, maka nilai kepuasan yang diberikan adalah sama.
            Pada hakikatnya Derivasi dari Fungsi Permintaan konsumen adalah didasarkan kepada Kurva Kepuasan sama atau Indifferent Curve. Kurva ini menyatakan preferensi/kesukaan/pilihan konsumen atas beberapa alternatif yang ada. Seandainya konsumen dihadapkan kepada situasi untuk memilih di antara beberapa pilihan "2 barang" yaitu X dan Y dengan selalu mengacu kepada ketersediaan anggaran atau "Income" yang dimilikinya. Maka Utility atau kepuasan yang akan diperoleh dapat dituliskan dalam notasi: U = f {X,Y}, dimana X dan Y menyatakan jumlah barang X dan Y yang dikonsumsi.
Ciri2 Indeference Curve : 
1. Berlereng/slope negatif. Hal ini menunjukkan apabila dia ingin mengkonsumsi barang X lebih banyak maka harus mengorbankan konsumsi terhadap barang Y. 
2. Cembung ke titik origin (Convex) derajat penggantian antar barang konsumsi semakin menurun. Hal ini masih berkaitan dgn hukum Gossen, dimana apabila pada titik tertentu semakin banyak mengkonsumsi barang X akan mengakibatkan kehilangan atas barang Y tidak begitu berarti dan sebaliknya atas barang Y. 
3. Tidak saling berpotongan Kurva Indiference menggambarkan kombinasi dua macam input untuk menghasilkan output yg sama (yaitu kepuasan). 
4. Turun dari kiri atas ke kanan bawah untuk kombinasi antara barang X dan Y artinya semakin ke kanan atas (menjauhi titik origin) semakin tinggi tingkat kepuasannya.


Asumsi-asumsi model kurva indiferens :
  • Model utilitas secara ordinal (kepuasan konsumen tidak dapat diukur dalam satuan apapun)
  • Utilitas Konsumen = f (barang X, Y, Z, …) 
  • Keseimbangan kepuasan konsumen 


  • Maksimisasi Kepuasan konsumen dibatasi garis anggaran (budget line)
GARIS ANGGARAN ( Budget Line) Adalah garis yang menunjukkan jumlah barang yang dapat dibeli dengan sejumlah pendapatan/anggaran tertentu, pada tingkat harga tertentu. Konsumen hanya mampu membeli sejumlah barang yg terletak pada atau sebelah kiri garis anggaran (Budget Line).


Menentukan Jumlah Kepuasan Konsumen



F. SYARAT PEMAKSIMUMAN UTILITAS 
            Setiap rupiah yang dikeluarkan untuk membeli unit tambahan dari berbagai jenis barang akan memberikan utilitas marjinal yang sama besarnya.



Utilitas Maksimum & Kurva Permintaan
  • Efek Substitusi (Ketika harga yang lebih tinggi menyebabkan substitusi barang-barang lain untuk memenuhi kepuasan). 
  • Efek Pendapatan (Peningkatan harga menurunkan pendapatan riil dan mengurangi konsumsi terhadap komoditas yang diinginkan).

G. SURPLUS KONSUMEN 
            Adalah kesediaan konsumen membayar dikurangi jumlah yang sebenarnya dibayarkan konsumen.

Contoh Empat Kesediaan Membayar Dari Para Calon Pembeli :


Mengukur Surplus Konsumen Dengan Kurva Permintaan




"BIDANG YANG TERLETAK DI BAWAH KURVA PERMINTAAN DAN DI ATAS GARIS HARGA MENGUKUR SURPLUS KONSUMEN DI SUATU PASAR"

Pengaruh Harga Terhadap Surplus Konsumen



H. TEORI NILAI GUNA (UTILITI) 
            Di dalam teori ekonomi kepuasan atau kenikmatan yang diperoleh seseorang dari mengkonsumsikan barang-barang dinamakan nilai guna atau utiliti. Kalau kepuasan itu semakin tinggi maka makin tinggilah nilai gunanya atau utilitinya. Dalam membahas mengenai nilai guna perlu dibedakan di antara dua pengertian: nilai guna total dan nilai guna marjinal. Nilai guna total dapat diartikan sebagai jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsikan sejumlah barang tertentu. Sedangkan nilai guna marjinal berarti pertambahan (atau pengurangan) kepuasan sebagai akibat dan pertambahan (atau pengurangan) penggunaan satu unit barang tertentu.

I. HIPOTESIS UTAMA TEORI NILAI GUNA 
            Hiporesis utama teori nilai guna, atau lebih dikenal sebagai hukum nilai guna marjinal yang semakin menurun, menyatakan bahwa tambahan nilai guna yang akan diperoleh seseorang dari mengkonsumsikan suatu barang akan menjadi semakin sedikit apabila orang tersebut terus menerus menambah konsumsinya ke atas barang tersebut. Pada akhirnya tambahan nilai guna akan menjadi negatif - yaitu apabila konsumsi ke atas barang tersebut ditambah satu unit lagi, maka nilai guna total akan menjadi semakin sedikit. Apakah makna dari hipotesis tersebut? Pada hakikatnya hipotesis tersebut menjelaskan bahwa pertambahan yang terus-menerus dalam mengkonsumsi suatu barang tidak secara terus menerus menambah kepuasan yang dinikmati orang yang mengkonsumsikannya. Pada permulaan-nya setiap tambahan konsumsi akan mempertinggi tingkat kepuasan orang tersebut. Misalnya, apabila seseorang yang berbuka puasa atau baru selesai berolahraga memperoleh segelas air, maka ia memperoleh sejumlah kepuasan daripadanya, dan jumlah kepuasan itu akan menjadi bertambah tinggi apabila ia dapat meminum segelas air lagi. 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pasar Monopolistik (Pertemuan 14)

  Universitas Pelita Bangsa Program Studi S1 Manajemen Ekonomi Manajerial Nama : Akhsa Gracia Paulina Masneno NIM : 112010408 Kelas : MA.20....