Universitas Pelita Bangsa
Program Studi S1 Manajemen
Ekonomi Manajerial
Nama : Akhsa Gracia Paulina Masneno
NIM : 112010408
Kelas : MA.20.A2
Dosen : Abdul Latif.,SE.,MM
TEORI PRODUKSI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJERIAL
Teori Produksi adalah yang menjelaskan tentang hubungan
antara luaran atau output dengan faktor produksi atau faktor input.
Sekarang untuk mengalihkan perhatian
kepada persoalan penawaran, yaitu melibat dan mempelajari sikap
para produsen dalam menawarkan barang yang diproduksinya.
yaitu yang membicarakan mengenai persaingan sempurna, bahwa
dalam persaingan sempurna penawaran ditentukan oleh biaya
marjinal, yaitu biaya yang dibelanjakan untuk menambah satu unit
lagi produksi.
A. FUNGSI PRODUKSI
Fungsi produksi
menunjukkan sifat hubungan di antara faktor- faktor produksi dan tingkat produksi yang dihasilkan. Faktor-faktor produksi dikenal
pula dengan istilah input dan jumlah produksi disebut
sebagai output. Fungsi produksi selalu dinyatakan dalam bentuk
rumus, yaitu seperti yang berikut: Q = f (K, L, R, T) Yang
dimaksud K adalah jumlah modal, L adalah jumlah tenaga kerja dan keahlian
keusahawanan, R adalah jumlah SDA, dan T adalah tingkat teknologi yang
digunakan. Sedangkan Q adalah jumlah produksi yang dihasilkan oleh berbagai jenis faktor- faktor produksi tersebut, yaitu secara
bersama digunakan untuk memproduksi barang yang sedang
dianalisis sifat produksinya. Dengan kata lain Fungsi produksi
adalah hubungan teknis antara output dan input. Persamaan tersebut merupakan suatu pernyataan matematik
yang pada dasarnya berarti bahwa tingkat produksi suatu barang
tergantung kepada jumlah modal, jumlah tenaga kerja, jumlah
kekayaan alam, dan tingkat teknologi yang digunakan. Jumlah
produksi yang berbeda-beda dengan sendirinya akan memerlu-kan
berbagai faktor produksi tersebut dalam jumlah yang berbeda-beda
juga. Di samping itu, untuk satu tingkat produksi tertentu, dapat
pula digunakan gabungan faktor produksi yang berbeda. Dengan membandingkan berbagai gabungan faktor-faktor
produksi untuk menghasilkan sejumlah barang tertentu dapatlah
ditentukan gabungan faktor produksi yang paling ekonomis untuk
memproduksi sejumlah barang tersebut.
Faktor Produksi:
- Tenaga Kerja
- Tanah
- Modal
- Keahlian Keusahawanan
Dalam teori ekonomi faktor tenaga kerja adalah satu-satunya
faktor yang berubah jumlahnya. Jadi dalam menggambarkan
faktor produksi yang digunakan dan tingkat produksi yang
dicapai, yang digambarkan adalah Hubungan diantara jumlah
tenaga kerja yang digunakan dan jumlah produksi yang dicapai.
Teori produksi dalam ilmu ekonomi membedakan analisisnya kepada dua pendekatan berikut :
- Teori produksi dengan satu faktor berubah
- Teori produksi dengan dua faktor berubah.
1. Teori Produksi Dengan Satu Faktor Berubah
Teori produksi yang sederhana menggambarkan tentang
hubungan di antara tingkat produksi suatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan berbagai tingkat
produksi barang tersebut. Dalam analisis tersebut dimisalkan
bahwa faktor-faktor produksi lainnya adalah tetap jumlahnya,
yaitu modal dan tanah jumlahnya dianggap tidak mengalami
perubahan. Juga teknologi dianggap tidak mengalami perubahan.
Satu-satunya faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya adalah
tenaga kerja.
The Law of De Minishing Return
The Law of De Minishing Return atau hukum hasil lebih
yang semakin berkurang adalah suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari teori produksi. Hukum ini menjelaskan sifat
pokok dari hubungan di antara tingkat produksi dan tenaga kerja
yang digunakan untuk mewujudkan produksi tersebut. Hukum
hasil lebih yang semakin berkurang menyatakan bahwa apabila
faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya (tenaga kerja) terus
menerus ditambah sebanyak satu unit, pada mulanya produksi
total akan semakin banyak pertam-bahannya, tetapi sesudah
mencapai suatu tingkat tertentu produksi tambahan akan semakin
berkurang dan akhirnya mencapai nilai negatif. Sifat pertambahan
produksi seperti ini menyebabkan pertambahan produksi total
semakin lambat dan akhirnya ia mencapai tingkat yang maksimum
dan kemudian menurun. Dengan demikian pada hakikatnya hukum
hasil lebih yang semakin berkurang menyatakan bahwa hubungan
di antara tingkat produksi dan jumlah tenaga kerja yang digunakan
dapat dibedakan dalam tiga tahap, yaitu:
- Tahap pertama : Produksi total mengalami pertambahan yang semakin cepat
➢Produksi total mengalami pertambahan
yang semakin cepat.
➢Tahap ini dimulai dari titik origin semakin
kesatu titik.
➢Pada kurva total produk dimana AP
maksimum pada titik ini AP = MP ( marginal
product ) ketika AP
Maksimum -> AP’=0.
- Tahap kedua : Produksi total pertambahannya
semakin lambat
➢Produksi total pertambahannya semakin
lama semakin kecil.
➢Tahap kedua ini dimulai dari titik AP
maksimum sampai titik dimana MP = 0
atau TP maksimum.
- Tahap ketiga : Produksi total semakin lama
semakin berkurang
➢ Produksi total semakin lama semakin menurun.
Tahap 3 ini meliputi dimana MP negatif.
➢ Inflection point (titik belok) yaitu dimana slope (lereng kurva total mulai berubah)
Faktor Produksi.
➢ Faktor produksi tetap yaitu input faktor produksi
yang jumlahnya tidak dapat dirubah dan segera
mengikuti perubahan output.
➢ Faktor produksi variabel yaitu input yang dapat
mengikuti perubahan jumlah output yang
dihasilkan.
Kurva Produksi Total, Produksi Rata-Rata dan
Produksi Marjinal
Produksi Total, Produksi Rata-Rata,
dan Produksi Marjinal
Produksi marjinal, yaitu
tambahan produksi yang diakibatkan oleh pertambahan satu tenaga kerja yang digunakan. Apabila AL adalah pertambahan
tenaga kerja, ATP adalah pertambahan produksi total, maka
produksi marjinal (MP) dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan berikut :
Produksi rata-rata, yaitu produksi yang secara
rata-rata dihasilkan oleh setiap pekerja. Apabila produksi total adalah TP, jumlah tenaga kerja adalah
L, maka produksi rata-rata (AP) dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan berikut :
2. Teori Produksi Dengan Dua Faktor Berubah
Faktor Produksi yang berubah adalah tenaga kerja dan
modal. Kedua faktor tersebut dapat digantikan fungsinya,
artinya Tenaga kerja dapat menggantikan Modal dan
Modal dapat menggantikan Tenaga kerja.
Kurva Produksi Sama (ISOQUANT)
Garis Biaya Sama (Isocost)
Biaya produksi harus diminimumkan untuk menghemat
biaya produksi dan memaksimumkan keuntungan. Garis Biaya Sama (Isocost) adalah garis yang dapat
membantu meminimumkan biaya yaitu Garis yang
menggambarkan faktor-faktor produksi yang dapat
diperoleh dengan menggunakan sejumlah biaya
tertentu. Hal yang diperlukan untuk membuat Isocost, yaitu:
✓Harga faktor-faktor produksi yang digunakan
✓Jumlah uang yang tersedia untuk membeli faktor-faktor produksi.
Gambar Garis Isocost
B. MEMINIMUMKAN BIAYA ATAU MEMAKSIMUMKAN PRODUKSI
Buat pemisalan mengenai tingkat produksi yang ingin
dicapai.
Misal: produsen ingin memproduksi sebanyak 1500 unit
Berikut adalah gambar garis biaya sama dan kurva
produksi dalam satu grafik. Penggabungan grafik dapat menjelaskan :
1. Apabila jumlah pengeluaran untuk membiayai produksi
sudah ditentukan, keadaan yang bagaimanakah yang akan
memaksimumkan produksi?
2. Apabila jumlah prpduksi yang ingin dicapai telah
ditentukan, keadaan yang bagaimanakah yang meminimumkan biaya?
Keseimbangan produsen secara grafis
Seorang produsen berada dalam kondisi
keseimbangan apabila dengan sejumlah
pengeluaran (biaya) tertentu ia dapat
menghasilkan output yang maksimal atau
dengan kata lain untuk menghasilkan sejumlah
output tertentu diperlukan biaya yang minimal.