Rabu, 21 Desember 2022

Pasar Monopolistik (Pertemuan 14)

 Universitas Pelita Bangsa

Program Studi S1 Manajemen

Ekonomi Manajerial

Nama : Akhsa Gracia Paulina Masneno

NIM : 112010408

Kelas : MA.20.A2

Dosen : Abdul Latif.,SE.,MM


Definisi

            Pasar monopolistik pada dasarnya merupakan sebuah pasar yang ada di antara dua jenis pasar yang cukup ekstrim, yaitu pasar persaingan sempurna dan pasar monopoli. Oleh sebab itu, pasar jenis ini masing mengandung unsur-unsur atau sifat yang berasal dari pasar persaingan monopoli dan juga pasar persaingan sempurna. Dengan kata lain, pasar persaingan monopolistik dapat diartikan sebagai sebuah pasar yang mana memiliki banyak penjual atau produsen yang memproduksi produk yang beragam.
            Penjual pada pasar monopolistik tidak terbatas, namun setiap produk yang dihasilkan pasti memiliki karakter tersendiri yang membedakannya dengan produk lainnya. Contohnya adalah : Pabrik sepeda motor Honda ataupun Yamaha. Dimana motor keluaran Honda selalu dianggap lebih irit dibandingkan dengan sepeda motor merk lainnya. Sementara motor keluaran Yamaha dinilai lebih mempunyai tenaga yang unggul dibandingkan dengan sepeda motor lain. Hal itu adalah salah satu contoh yang ada di pasar persaingan monopolistik. Dimana kedua brand tersebut sama-sama memproduksi sepeda motor. Akan tetapi, keduanya mempunyai karakteristik yang cukup berbeda.

pabrik sepeda motor Honda ataupun Yamaha. Dimana motor keluaran Honda selalu dianggap lebih irit dibandingkan dengan sepeda motor merk lainnya. Sementara motor keluaran Yamaha dinilai lebih mempunyai tenaga yang unggul dibandingkan dengan sepeda motor lain.

Karakteristik

            Pada pasar monopolistik, produsen memiliki kemampuan untuk mempengaruhi harga walaupun pengaruhnya tidak sebesar produsen dari pasar monopoli atau oligopoli. Kemampuan ini berasal dari sifat barang yang dihasilkan. Karena perbedaan dan ciri khas dari suatu barang, konsumen tidak akan mudah berpindah ke merek lain, dan tetap memilih merek tersebut walau produsen menaikkan harga. Pada pasar persaingan monopolistik, harga bukanlah faktor yang bisa mendongkrak penjualan. Bagaimana kemampuan perusahaan menciptakan citra yang baik di dalam benak masyarakat, sehingga membuat mereka mau membeli produk tersebut meskipun dengan harga mahal akan sangat berpengaruh terhadap penjualan perusahaan. Oleh karenanya, perusahaan yang berada dalam pasar monopolistik harus aktif mempromosikan produk sekaligus menjaga citra perusahaannya.

Keseimbangan Pasar Persaingan Monopolistik

Kurva permintaan lebih elastis (tidak sampai elastisitas sempurna) dibanding kurva permintaan pasar monopoli 

Dalam jangka pendek keseimbangan pasar : 

  • Kurva permintaan menurun sedikit demi sedikit akibatnya kurva D tidak berimpit dg MR  
  • Besarnya permintaan bukan permintaan seluruh pasar namun dari sebagian pasar 
  • Keuntungan maksimum dicapai bila MR=MC
Keseimbangan pasar dalam jangka panjang karena semakin banyaknya perusahaan yg masuk ke dalam pasar maka dalam jangka panjang perusahaan hanya akan memperoleh keuntungan normal namun perbedaannya dg pasar persaingan sempurna adalah : 

  • P lebih tinggi, AC lebih tinggi 
  • Kegiatan produksi belum mencapai kondisi yg optimal (saat AC terendah) 

GAMBAR EFISIENSI PRODUKTIF PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK





Penilaian Pada Pasar Persaingan Monopolistik
  • Penggunaan sumber daya/faktor-faktor produksi pasar persaingan sempurna lebih efisien dibanding pasar persaingan monopolistik karena kapasitas produksinya dibawah tingkat yg optimal.
  • Diferensiasi produknya jauh lebih baik daripada pasar persaingan sempurna.
  • Dorongan untuk melakukan inovasi teknologi pada pasar ini sangat terbatas karena dalam jangka panjang pasar hanya dapat memperoleh keuntungan normal.
  • Distribusi pendapatan produsen merata.
Persaingan Bukan Harga

            Diferensiasi produksi menciptakan barang sejenis tetapi berbeda coraknya dengan produksi perusahaan lain atau perusahaan sendiri: contoh shampoo Sunslik dan Dove berasal dari pabrik yg sama. Iklan dan berbagai bentuk promosi penjualan.

Tindakan Nonharga Pasar 

            Tindakan nonharga adalah usaha-usaha diluar perubahan harga yang dilakukan oleh perusahaan untuk menarik lebih banyak pembeli barang diproduksinya. Tindakan nonharga dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :
  1. Diferensiasi produksi, yaitu menciptakan barang sejenis tetapi berbeda coraknya dengan hasil produksi perusahaan-perusahaan lainnya.
  2. Iklan dan berbagai bentuk promosi penjualan.

Jumat, 16 Desember 2022

Pasar Monopoli (Pertemuan 13)

 Universitas Pelita Bangsa

Program Studi S1 Manajemen

Ekonomi Manajerial

Nama : Akhsa Gracia Paulina Masneno

NIM : 112010408

Kelas : MA.20.A2

Dosen : Abdul Latif.,SE.,MM


DEFINISI PASAR MONOPOLI

            Monopoli adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu perusahaan saja dan perusahaan ini menghasilkan barang yang tidak mempunyai barang pengganti yang sempurna. Menurut Kutsoyiannis, Pasar Monopoli adalah menjelaskan mengenai bagaimana caranya suatu perusahaan monopoli menentukan tingkat produksi yang akan pemaksimuman keuntungannya. Seperti juga dengan analisis mengenai pemaksimuman keuntungan di pasar persaingan sempurna, analisis mengenai hal itu di perusahaan monopoli akan menggunakan dua cara, yaitu : (i) dengan pendekatan biaya total dan hasil penjualan total (ii) dengan pendekatan biaya marjinal dan hasil penjualan marjinal. Biasanya keuntungan yang dinikmati oleh perusahaan monopoli adalah keuntungan melebihi normal dan ini diperoleh karena terdapat hambatan yang sangat tangguh yang dihadapi perusahaan perusahaan lain untuk memasuki industri tersebut.

CIRI-CIRI PASAR MONOPOLI 

            Ciri-ciri pasar monopoli sangat berbeda dengan pasar persaingan sempurna. Uraian berikut menerangkan ciri-ciri monopoli.

  1. Pasar Monopoli Adalah Industri Satu Perusahaan
  2. Tidak Mempunyai Barang Pengganti yang Mirip
  3. Tidak Terdapat Kemungkinan untuk Masuk ke dalam Industri
  4. Perusahaan memiliki kemampuan menentukan harga (price maker) 
  5. Promosi iklan kurang diperlukan 
FAKTOR YANG MENIMBULKAN MONOPOLI 

            Terdapat faktor yang dapat menyebabkan wujudnya pasar (perusahaan) monopoli. Faktor tersebut adalah :

  1. Perusahaan monopoli mempunyai suatu sumber daya tertentu yang unik dan tidak dimiliki oleh perusahaan lain. Perusahaan monopoli pada umumnya dapat menikmati skala ekonomi (economies of scale) hingga ke tingkat produksi yang sangat tinggi.
  2.  Monopoli wujud dan berkembang melalui undang-undang, yaitu pemerintah memberi hak monopoli kepada perusahaan tersebut.
  3. Terbatasnya pasar, terbatasnya pasar yang memungkinkan hanya memberikan ruang lingkup bagi satu perusahaan saja, di mana satu perusahaan tersebut telah mampu mencukupi permintaan pasar. Masuknya perusahaan lain akan menemui kesulitan dalam menjual barangnya.
  4. Hak paten Hak cipta Hak usaha ekslusif, merupakan hak yang diberikan kepada suatu perusahaan tertentu sehingga perusahaaan lain tidak dapat memproduksi barang yang sama.
MAKSIMASI KEUNTUNGAN 

a. Pendekatan total (total approach), dicapai jika selisih penjualan total (TR) dg biaya total (TC) memiliki nilai positif terbesar.

b. Pendekatan marjinal (marginal approach), dicapai jika MR = MC atau MR – MC menghasilkan angka positif minimum dan MC sedang meningkat.

TABEL PRODUKSI ONGKOS,HASIL PENJUALAN DAN KEUNTUNGAN PERUSAHAAN MONOPOLI



KEUNTUNGAN MAKSIMUM 
1. Pendekatan total, dicapai pada tingkat penjualan 4 unit dengan laba Rp 2.300. 
2. Pendekatan marjinal, dicapai pada tingkat penjualan 4 unit karena selisih MR dan MC sebesar Rp        300 (terkecil) dan nilai MC dalam keadaan meningkat.

MAKSIMASI KEUNTUNGAN DALAM KURVA (PENDEKATAN TOTAL)



MAKSIMASI KEUNTUNGAN DALAM KURVA (PENDEKATAN MARJINAL)



KURVA MC BUKANLAH KURVA PENAWARAN 
            Dalam perusahaan monopoli atau perusahaan dalam pasar lainya yang kurva permintaannya bergerak menurun ke kanan bawah kurva penawaranya tidak dapat ditunjukan karena tidak terdapat sifat hubungan yang tetap diantara harga dan jumlah yang ditawarkan oleh perusahaan itu.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PASAR MONOPOLI

Kelebihan dalam Pasar Monopoli :
  1. Biaya produksi lebih murah dari pada di firma pasar persaingan sempurna dan produksi lebih besar.
  2. Mutu barang semakin meningkat dan harga barang semakin murah. 
  3. Kesejahteraan masyarakat dapat di tingkatkan apabila monopoli dapat terus menghasilkan barang yang lebih mura dan bermutu.
Kekurangan dalam Pasar Monopoli :
  1. Harga barang lebih mahal dan tingkat produksi lebih rendah di pasar persaingan sempurna. 
  2. Barang yang di hasilkan tidak banyak mengalami perubahan. 
  3. Kesejahteraan masyarakat lebih buruk.
DISKRIMINASI HARGA DLM MONOPOLI 
  1. Menjual outputnya di dua pasar yang berbeda  
  2. Sifat permintaan di dua pasar harus berbeda 
SYARAT-SYARAT DISKRIMINASI HARGA 
  1. Barang tidak dapat dipindahkan dari satu pasar ke pasar lain.  
  2. Sifat barang/jasa memungkinkan dilakukan diskriminasi harga.
  3. Sifat dan elastisitas permintaan di masing-masing pasar harus berbeda. 
  4. Kebijakan diskriminasi harga tidak membutuhkan biaya yang melebihi keuntungan kebijakan tsb. 
  5. Produsen dapat mengekploitasi sikap tidak rasional konsumen. 

CONTOH KEBIJAKAN DISKRIMINASI HARGA 
  1. Penetapan tarif listrik yang berbeda oleh PLN. 
  2. Tarif yang berbeda yg ditetapkan oleh dokter, konsultan akuntansi, konsultan hukum dll. 
  3. Kebijakan harga domestik dan harga di pasar luar negeri.
MONOPOLI ALAMIAH DAN PENGENDALIAN HARGA 
            Monopoli alamiah adalah perusahaan yang menperoleh kekuasaan monopoli karena mencapai skala usaha ekonomis pada tingkat produksi yang sangat banyak jumlahnya.

CAMPUR TANGAN PEMERINTAH ATAS KEGIATAN MONOPOLI ALAMIAH 
            Supaya monopolis bersedia menjual dalam jumlah yang banyak dan harga yang relatif rendah (mengakibatkan keuntungan mengecil atau bahkan nol) pemerintah biasanya memberikan subsidi kepada perusahaan tsb.

KESEIMBANGAN MONOPOLI DALAM JANGKA PANJANG 
            Monopolis dalam jangka panjang bisa mendapatkan keuntungan di atas normal dan biaya rata-rata yang dicapai bukan biaya yang terendah (berlawanan dengan kondisi pasar persaingan sempurna).

TIGA ASPEK PENILAIAN ATAS MONOPOLI
  1. Efisiensi penggunaan sumberdaya 
  2. Perangsang pengembangan teknologi dan inovasi 
  3. Distribusi pendapatan 
EFISIENSI MONOPOLI DIBANDINGKAN PERSAINGAN SEMPURNA 
  1. Lebih tidak efisien jika di kedua pasar tsb kurva biayanya sama.
  2. Lebih efisien pasar monopoli jika monopolis menikmati skala ekonomis dalam usahanya.
PERBANDINGAN UMUM PASAR PERSAINGAN SEMPURNA DENGAN MONOPOLI JIKA STRUKTUR BIAYANYA SAMA 
  1. PP Sempurna lebih efisien dan P=MC, dlm monopoli P>MC 
  2. Harga di pasar monopoli lebih tinggi drpd di pasar persaingan sempurna  
  3. Output pada persaingan sempurna lebih banyak drpd pasar monopoli 
  4. Biaya per unit monopoli lebih tinggi drpd persaingan sempurna 
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DAN INOVASI DALAM MONOPOLI (PROKONTRA) 
  • Pasar monopoli tidak merangsang perkembangan teknologi dan inovasi. Tidak terdapat persaingan usaha serta pengembangan teknologi dan upaya inovasi membutuhkan biaya besar.
  • Pasar monopoli merangsang perkembangan teknologi dan inovasi. Memungkinkan penurunan biaya per unit output lalu bisa menghambat perusahaan baru masuk industri karena kalah dalam penguasaan teknologi dan inovasi.
  • Monopoli menyebabkan distribusi pendapatan tidak merata. Monopolis yang memperoleh keuntungan melebihi normal cenderung lebih menguasai pendapatan dan para pekerja tidak memperoleh bagian dari keuntungan tersebut.

Sabtu, 03 Desember 2022

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA (Pertemuan 11 & 12)

 Universitas Pelita Bangsa

Program Studi S1 Manajemen

Ekonomi Manajerial

Nama : Akhsa Gracia Paulina Masneno

NIM : 112010408

Kelas : MA.20.A2

Dosen : Abdul Latif.,SE.,MM


KONSEP DASAR TENTANG PASAR PERSAINGAN SEMPURNA

Pasar persaingan sempurna terjadi apabila : 

1. Semua perusahaan memproduksi barang yang homogen (homogeneous product) 
2. Produsen dan konsumen memiliki pengetahuan/informasi sempurna (perfect know-ledge) 
3. Output sebuah perusahaan relatif kecil dibanding output pasar (small relatively output) 
4. Perusahaan menerima harga yang ditentukan pasar (price taker) 
5. Semua perusahaan bebas masuk dan keluar pasar (free entry and exit) 
            Suatu kondisi pasar yang paling ideal yang menjamin terwujudnya kegiatan produksi barang yang optimal dan efisien 

CIRI-CIRI PASAR PERSAINGAN SEMPURNA 
  • Perusahaan adalah penerima harga (price taker), pengusaha hrs menyesuaikan diri dgn harga pasar yg telah ada. Sehingga kurva demand elastis sempurna (berapapun produksinya harga pasar tdk berubah).
  • Komoditi yg diperjualbelikan homogen (serupa)  
  • Jumlah penjual dan pembeli sangat banyak  
  • Setiap perusahaan bebas keluar/masuk dlm industri  
  • Semua unit ekonomi mempunyai pengetahuan yg sempurna mengenai harga  
  • Terdapat mobilitas sumber-sumber daya dlm aktivitas ekonomi sesuai prinsip-prinsip ekonomi 


PENENTUAN HARGA DALAM JANGKA WAKTU SANGAT PENDEK

            Pada periode pasar, supply response tidak akan terjadi , karena barang-barang sudah “siap tersedia” dan harus terjual pada tingkat berapapun yang dikehendaki pasar. Harga akan menyesuaikan untuk menyerap kuantitas pasar yang harus terjual.


            Pada Kurva D, akan terjadi harga keseimbangan (equilibrium price) yang merupakan pertemuan antara harga P1 dengan jumlah penawaran pada titik Q*, karena harga P1 menyeimbangkan antara keinginan pembeli dengan keinginan penjual. 

Pergeseran Permintaan (Harga sebagai Alat Penjatahan)


            Dengan kurva permintaan D’, pada tingkat harga P1 jumlah yang diminta jauh lebih banyak dibandingkan Q* Untuk menjatah kuantitas yang tersedia di antara semua pembeli, harga harus meningkat menjadi P2 dan pada harga tersebut, permintaan akan berkurang dan kembali ke Q*. 
Kurva tersebut menunjukkan semua tingkat harga keseimbangan pada Q* untuk setiap kemungkinan terjadinya pergeseran permintaan.

PENAWARAN JANGKA PENDEK

            Dalam analisa jangka pendek jumlah perusahaan diasumsikan tidak cukup fleksibel keluar masuk pasar, tetapi perusahaan dapat mengatur kuantitas produksi sebagai respon atas perubahan harga. Setiap perusahaan berperan menjadi “price taker” dikarenakan terdapat banyak perusahaan dengan barang sejenis.

            Kurva Penawaran pasar jangka pendek yaitu hubungan antara harga pasar dengan kuantitas penawaran suatu barang pada jangka pendek. Misalnya pada harga P1 penawaran perusahan A sebesar q1 A dan penawaran perusahaan B sebesar q1 B Pada tingkat harga P1 total penawaran pasar ditunjukkan oleh Q1 sama dengan q1 A + q1 B.

PENENTUAN HARGA JANGKA PENDEK


            Kurva permintaan dan penawaran pasar masing-masing adalah penjumlahan horizontal dari banyak komponen yang ditunjukkan pada gambar b. Jika kurva permintaan seseorang bergeser menjadi d’ maka kurva permintaan pasar akan bergeser ke D’ dalam jangka pendek dan harga akan naik menjadi P2. Implikasi dari harga keseimbangan untuk perusahaan tertentu dan untuk orang tertentu ditunjukkan oleh gambar a dan c.

PERGESERAN PADA KURVA PERMINTAAN DAN PENAWARAN

  1. Permintaan
          Bergeser ke kanan karena : Peningkatan pendapatan, Harga barang subtitusi meningkat, Harga              barang komplemen menurun serta Preferensi pada barang meningkat.
          Bergeser ke kiri karena : Penurunan pendapatan, Harga barang subtitusi menurun, Harga                          barang komplemen meningkat serta Preferensi pada barang menurun.

       2. Penawaran
           Bergeser ke kanan karena : Harga input menurun dan Perbaikan teknologi
           Bergeser ke kiri karena : Harga input meningkat

ELASTISITAS PENAWARAN JANGKA PENDEK

            Jika permintaan bersifat elastis, perubahan harga akan berpengaruh pada kuantitas yang diminta. Pada kasus inelastis, perubahan harga tidak akan mempengaruhi kuantitas yang diminta.  


Kurva Penawaran 
Kurva penawaran perusahaan untuk jangka pendek terjadi dimana kurva MC di atas kurva AVC.
Kurva penawaran pasar merupakan penjumlahan dari kurva penawaran perusahaan yang memproduksi komoditi sejenis.

Perusahaan pada pasar persaingan sempurna dalam jangka panjang
Tidak ada biaya fixed atau variabel. 
Perusahaan layak berproduksi jika perpotongan kurva P (harga) dgn kurva MC masih terletak pada kurva AC atau di atas kurva AC.





Jumat, 25 November 2022

Teori Biaya Dalam Pengambilan Keputusan Manajerial (Pertemuan 10)

 Universitas Pelita Bangsa

Program Studi S1 Manajemen

Ekonomi Manajerial

Nama : Akhsa Gracia Paulina Masneno

NIM : 112010408

Kelas : MA.20.A2

Dosen : Abdul Latif.,SE.,MM


            Biaya diartikan dengan berbagai cara dan pengertiannya yang tetap dan akan berubah-ubah biasanya biaya berkaitan dengan tingkat harga dengan suatu barang yang siap dibayar jika ada suatu produk secara tunai dan kemuadian barang tersebut segera digunakan maka tidak akan ada masalah yang timbul dalam masalah tersebut, dengan berbagai cara dan Membahas Tentang biaya produksi perusahaan perlu dibedakan kepada dua jangka waktu: jangka pendek dan jangka panjang. Jangka pendek adalah jangka waktu di mana perusahaan dapat menanibah salah satu faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi. Dengan kata lain, dalam analisis dimisalkan bahwa sebagian dari faktor-faktor produksi yang digunakan dianggap tetap jumlahnya. Sedangkan jangka panjang adalah jangka waktu di mana semua faktor produksi dapat mengalami perubahan, yaitu jumlahnya dapat ditambah apabila pertambahan itu memang diperlukan. 

            Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk mendaptakan barang-barang yang diproduksikan perusahaan tersebut. Biaya produksi yang dikeluarkan setiap perusahaan dapat dibedakan kepada dua jenis : biaya eksplisit dan biaya tersembunyi (imputed cost). Biaya eksplisit adalah pengeluaran-pengeluaran perusahaan yang berupa pembayaran dengan uang untuk mendapatkan faktor-faktor produksi dan bahan mentah yang dibutuhkan. Sedangkan biaya tersembunyi adalah taksiran pengeluaran terhadap faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri.

             Pengeluaran yang tergolong sebagai biaya tersembunyi antara lain adalah pembayaran untuk keahlian keusahawanan produsen tersebut, modalnya sendiri yang digunakan dalam perusahaan, dan bangunan perusahaan yang dimilikinya. Cara menaksir pengeluaran seperti itu adalah dengan melihat pendapatan yang paling tinggi yang diperoleh apabila produsen itu bekerja di perusahaan lain, modalnya dipinjamkan atau di investasikan dalam kegiatan lain, dan bangunan yang dimilikinya disewakan kepada orang lain.

            Biaya Peluang (Opportunity COST) menunjukkan kenyataan bahwa semua keputusan didasarkan pada pilihan-pilihan diantara penggunaan alternatif yang terbaik dari sumber daya tersebut. Biaya produksi yang dikeluarkan setiap perusahaan dapat dibedakan kepada dua jenis : 1.Biaya Eksplisit adalah segala biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan faktor-faktor produksi. 2.Biaya Implisit (Tersembunyi) adalah taksiran pengeluaran terhadap faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh perusahaan.

JENIS-JENIS BIAYA 

  • Biaya internal adalah segala biaya yang dikeluarkan dalam rangka operasional perusahaan. 
  • Biaya eksternal adalah biaya yang seharusnya ditanggung oleh perusahaan sebagai akibat operasional perusahaan yang menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan dan sekitarnya.
ANALISIS BIAYA PRODUKSI 
Analisis Biaya Produksi, dibedakan menjadi dua jangka waktu: 
  • Biaya jangka pendek yaitu biaya yang menunjukkan sebagian faktor produksi tidak dapat ditambah jumlahnya. Salah satu faktor produksi bersifat tetap, yang lain berubah.
  • Biaya jangka panjang adalah biaya yang menunjukkan semua faktor produksi dapat mengalami perubahan. Semua faktor produksi bersifat berubah.
BERBAGAI PENGERTIAN BIAYA DALAM JANGKA PENDEK 
1. Biaya total (Total Cost) 
2. Biaya tetap total (Total Fixed Cost) 
3. Biaya berubah total (Total Variable Cost) 
4. Biaya tetap rata-rata (Average Fixed Cost) 
5. Biaya berubah rata-rata (Average Variable Cost) 
6. Biaya Marjinal (Marjinal Cost) 

1. Biaya Total Dan Jenis-Jenis Biaya Total
            Biaya total adalah keseluruhan jumlah biaya produksi yang dikeluarkan. Konsep Biaya Total dibedakan kepada tiga pengertian : Biaya Total (Total Costs), Biaya Tetap Total (Total Fixed Costs), dan Biaya Berubah Total (Total Variable Costs).

Biaya Total (TC) merupakan keseluruhan jumlah biaya produksi yang dikeluarkan, Total Costs didapat dari menjumlahkan biaya tetap total (TFC) dan biaya berubah total (TVC).
Biaya Tetap Total (TFC) merupakan keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi yang tidak dapat diubah jumlahnya. Biaya yang jumlahnya tidak berubah ketika kuantitas output berubah. 
Biaya Berubah Total (TVC) merupakan keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya. Biaya yang jumlahnya berubah ketika kuantitas output yang diproduksi berubah.
Biaya Rata-Rata Dan Marjinal dalam analisis mengenai biaya, konsep-konsep yang lebih diutamakan adalah biaya rata-rata dan marginal. 
Biaya rata-rata dibedakan menjadi : 
1. Biaya Tetap Rata-Rata (AFC) 
2. Biaya Berubah Rata-Rata (AVC) 
3. Biaya Total Rata-Rata (ATC)
Biaya Tetap Rata-rata (AFC) yaitu apabila biaya tetap total (TFC) untuk memproduksi sejumlah barang tertentu (Q) dibagi dengan jumlah produksi tersebut, nilai yang diperoleh adalah biaya tetap rata-rata.


Biaya Berubah Rata-rata (AVC) apabila biaya berubah total (TVC) untuk memproduksi sejumlah barang (Q) dibagi dengan jumlah produksi tersebut, nilai yang diperoleh adalah biaya berubah rata-rata.

Biaya Total Rata-rata (AC) merupakan perbandingan antara biaya total dengan kuantitas output.


Biaya Marjinal (MC) merupakan kenaikan biaya produksi yang dikeluarkan untuk menambah produksi sebanyak satu unit.


BIAYA PRODUKSI DALAM JANGKA PANJANG
           Biaya rata-rata jangka panjang (Long Rage Average Cost/LRAC) yaitu biaya rata-rata yang paling minimum untuk berbagai tingkat produksi apabila perusahaan dapat selalu berubah kapasitas produksinya. Cara membentuk kurva LRAC Kurva LRAC dibentuk dengan menghubungkan berbagai titik pada kurva biaya rata-rata jangka pendek terendah pada berbagai macam tingkat produksi. Titik bersinggungan tersebut merupakan biaya produksi yang paling optimum/minimum untuk berbagai tingkat produksi yang akan dicapai pengusaha dalam jangka panjang. Dalam jangka panjang perusahaan dapat menambah semua faktor produksi atau input yang akan digunakannya. Tidak perlu dibedakan antara biaya tetap dan biaya berubah karena semua jenis biaya yang dikeluarkan merupakan biaya berubah.  Akibatnya : terdapat banyak kurva jangka pendek yang dapat dilukiskan. 

CARA MEMINIMUMKAN BIAYA JANGKA PANJANG 
    Peminimuman biaya produksi jangka panjang tergantung pada : 
  1. Tingkat produksi yang ingin dicapai. 
  2. Sifat dan pilihan kapasitas pabrik yang tersedia.
SKALA EKONOMI & TIDAK EKONOMI 

1. SKALA EKONOMI Skala kegiatan jangka panjang dikatakan bersifat mencapai skala ekonomi apabila pertambahan produksi menyebabkan biaya produksi rata-rata menjadi semakin rendah. 
2. SKALA TIDAK EKONOMI Kegiatan memproduksi suatu perusahaan dikatakan mencapai skala tidak ekonomi apabila pertambahan produksi menyebabkan biaya produksi rata-rata menjadi semakin tinggi.

FAKTOR PENYEBAB SKALA EKONOMIS 
  1. Spesialisasi faktor-faktor produksi. 
  2. Pengurangan harga bahan mentah dan kebutuhan produksi lain.  
  3. Memungkinkan produk sampingan diproduksi.
  4. Perusahaan besar mendorong pengembangan kegiatan usaha diluar perusahaan yang berguna kepada perusahaan.

Kamis, 17 November 2022

Teori Produksi Dalam Pengambilan Keputusan (pertemuan 9)

 Universitas Pelita Bangsa

Program Studi S1 Manajemen

Ekonomi Manajerial

Nama : Akhsa Gracia Paulina Masneno

NIM : 112010408

Kelas : MA.20.A2

Dosen : Abdul Latif.,SE.,MM


TEORI PRODUKSI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJERIAL 

            Teori Produksi adalah yang menjelaskan tentang hubungan antara luaran atau output dengan faktor produksi atau faktor input. Sekarang untuk mengalihkan perhatian kepada persoalan penawaran, yaitu melibat dan mempelajari sikap para produsen dalam menawarkan barang yang diproduksinya. yaitu yang membicarakan mengenai persaingan sempurna, bahwa dalam persaingan sempurna penawaran ditentukan oleh biaya marjinal, yaitu biaya yang dibelanjakan untuk menambah satu unit lagi produksi.

A. FUNGSI PRODUKSI

            Fungsi produksi menunjukkan sifat hubungan di antara faktor- faktor produksi dan tingkat produksi yang dihasilkan. Faktor-faktor produksi dikenal pula dengan istilah input dan jumlah produksi disebut sebagai output. Fungsi produksi selalu dinyatakan dalam bentuk rumus, yaitu seperti yang berikut: Q = f (K, L, R, T) Yang dimaksud K adalah jumlah modal, L adalah jumlah tenaga kerja dan keahlian keusahawanan, R adalah jumlah SDA, dan T adalah tingkat teknologi yang digunakan. Sedangkan Q adalah jumlah produksi yang dihasilkan oleh berbagai jenis faktor- faktor produksi tersebut, yaitu secara bersama digunakan untuk memproduksi barang yang sedang dianalisis sifat produksinya. Dengan kata lain Fungsi produksi adalah hubungan teknis antara output dan input. Persamaan tersebut merupakan suatu pernyataan matematik yang pada dasarnya berarti bahwa tingkat produksi suatu barang tergantung kepada jumlah modal, jumlah tenaga kerja, jumlah kekayaan alam, dan tingkat teknologi yang digunakan. Jumlah produksi yang berbeda-beda dengan sendirinya akan memerlu-kan berbagai faktor produksi tersebut dalam jumlah yang berbeda-beda juga. Di samping itu, untuk satu tingkat produksi tertentu, dapat pula digunakan gabungan faktor produksi yang berbeda. Dengan membandingkan berbagai gabungan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan sejumlah barang tertentu dapatlah ditentukan gabungan faktor produksi yang paling ekonomis untuk memproduksi sejumlah barang tersebut.

Faktor Produksi: 

  1. Tenaga Kerja 
  2. Tanah 
  3. Modal 
  4. Keahlian Keusahawanan 

Dalam teori ekonomi faktor tenaga kerja adalah satu-satunya faktor yang berubah jumlahnya. Jadi dalam menggambarkan faktor produksi yang digunakan dan tingkat produksi yang dicapai, yang digambarkan adalah Hubungan diantara jumlah tenaga kerja yang digunakan dan jumlah produksi yang dicapai. 

Teori produksi dalam ilmu ekonomi membedakan analisisnya kepada dua pendekatan berikut : 

  1. Teori produksi dengan satu faktor berubah
  2. Teori produksi dengan dua faktor berubah. 
1. Teori Produksi Dengan Satu Faktor Berubah

Teori produksi yang sederhana menggambarkan tentang hubungan di antara tingkat produksi suatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan berbagai tingkat produksi barang tersebut. Dalam analisis tersebut dimisalkan bahwa faktor-faktor produksi lainnya adalah tetap jumlahnya, yaitu modal dan tanah jumlahnya dianggap tidak mengalami perubahan. Juga teknologi dianggap tidak mengalami perubahan. Satu-satunya faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya adalah tenaga kerja.

The Law of De Minishing Return 

            The Law of De Minishing Return atau hukum hasil lebih yang semakin berkurang adalah suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari teori produksi. Hukum ini menjelaskan sifat pokok dari hubungan di antara tingkat produksi dan tenaga kerja yang digunakan untuk mewujudkan produksi tersebut. Hukum hasil lebih yang semakin berkurang menyatakan bahwa apabila faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya (tenaga kerja) terus menerus ditambah sebanyak satu unit, pada mulanya produksi total akan semakin banyak pertam-bahannya, tetapi sesudah mencapai suatu tingkat tertentu produksi tambahan akan semakin berkurang dan akhirnya mencapai nilai negatif. Sifat pertambahan produksi seperti ini menyebabkan pertambahan produksi total semakin lambat dan akhirnya ia mencapai tingkat yang maksimum dan kemudian menurun. Dengan demikian pada hakikatnya hukum hasil lebih yang semakin berkurang menyatakan bahwa hubungan di antara tingkat produksi dan jumlah tenaga kerja yang digunakan dapat dibedakan dalam tiga tahap, yaitu:

  • Tahap pertama : Produksi total mengalami pertambahan yang semakin cepat
➢Produksi total mengalami pertambahan yang semakin cepat. 
➢Tahap ini dimulai dari titik origin semakin kesatu titik. 
➢Pada kurva total produk dimana AP maksimum pada titik ini AP = MP ( marginal product ) ketika AP     Maksimum -> AP’=0. 
  • Tahap kedua : Produksi total pertambahannya semakin lambat
➢Produksi total pertambahannya semakin lama semakin kecil. 
➢Tahap kedua ini dimulai dari titik AP maksimum sampai titik dimana MP = 0 atau TP maksimum. 
  • Tahap ketiga : Produksi total semakin lama semakin berkurang
➢ Produksi total semakin lama semakin menurun. Tahap 3 ini meliputi dimana MP negatif. 
➢ Inflection point (titik belok) yaitu dimana slope (lereng kurva total mulai berubah) Faktor Produksi.
➢ Faktor produksi tetap yaitu input faktor produksi yang jumlahnya tidak dapat dirubah dan segera             mengikuti perubahan output. 
➢ Faktor produksi variabel yaitu input yang dapat mengikuti perubahan jumlah output yang dihasilkan.

Kurva Produksi Total, Produksi Rata-Rata dan Produksi Marjinal
 


Produksi Total, Produksi Rata-Rata, dan Produksi Marjinal

            Produksi marjinal, yaitu tambahan produksi yang diakibatkan oleh pertambahan satu tenaga kerja yang digunakan. Apabila AL adalah pertambahan tenaga kerja, ATP adalah pertambahan produksi total, maka produksi marjinal (MP) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut :


            Produksi rata-rata, yaitu produksi yang secara rata-rata dihasilkan oleh setiap pekerja. Apabila produksi total adalah TP, jumlah tenaga kerja adalah L, maka produksi rata-rata (AP) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut : 



2. Teori Produksi Dengan Dua Faktor Berubah

Faktor Produksi yang berubah adalah tenaga kerja dan modal. Kedua faktor tersebut dapat digantikan fungsinya, artinya Tenaga kerja dapat menggantikan Modal dan Modal dapat menggantikan Tenaga kerja. 

Kurva Produksi Sama (ISOQUANT)


Garis Biaya Sama (Isocost)
Biaya produksi harus diminimumkan untuk menghemat biaya produksi dan memaksimumkan keuntungan. Garis Biaya Sama (Isocost) adalah garis yang dapat membantu meminimumkan biaya yaitu Garis yang menggambarkan faktor-faktor produksi yang dapat diperoleh dengan menggunakan sejumlah biaya tertentu. Hal yang diperlukan untuk membuat Isocost, yaitu: 
✓Harga faktor-faktor produksi yang digunakan 
✓Jumlah uang yang tersedia untuk membeli faktor-faktor produksi.

Gambar Garis Isocost 



B. MEMINIMUMKAN BIAYA ATAU MEMAKSIMUMKAN PRODUKSI

            Buat pemisalan mengenai tingkat produksi yang ingin dicapai. Misal: produsen ingin memproduksi sebanyak 1500 unit Berikut adalah gambar garis biaya sama dan kurva produksi dalam satu grafik. Penggabungan grafik dapat menjelaskan : 
1. Apabila jumlah pengeluaran untuk membiayai produksi sudah ditentukan, keadaan yang                        bagaimanakah yang akan memaksimumkan produksi? 
2. Apabila jumlah prpduksi yang ingin dicapai telah ditentukan, keadaan yang bagaimanakah yang            meminimumkan biaya?


Keseimbangan produsen secara grafis
            Seorang produsen berada dalam kondisi keseimbangan apabila dengan sejumlah pengeluaran (biaya) tertentu ia dapat menghasilkan output yang maksimal atau dengan kata lain untuk menghasilkan sejumlah output tertentu diperlukan biaya yang minimal. 







Kamis, 10 November 2022

TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN (PERTEMUAN 6 dan 8)

 Universitas Pelita Bangsa

Program Studi S1 Manajemen

Ekonomi Manajerial

Nama : Akhsa Gracia Paulina Masneno

NIM : 112010408

Kelas : MA.20.A2

Dosen : Abdul Latif.,SE.,MM


A. TEORI NILAI GUNA 

            Teori tingkah laku konsumen dapat dibedakan dalam dua macam pendekatan, pendekatannya yaitu: 1. Pendekatan nilai guna (Utiliti) kardinal Yaitu kenikmatan konsumen dapat dinyatakan secara kuantitatif. 2. Pendekatan nilai guna (Utiliti) ordinal Yaitu kenikmatan konsumen tidak dapat dinyatakan secara kuantitatif. Tingkah laku seorang konsumen untuk memilih barang-barang yang akan memaksimumkan kepuasannya ditunjukkan dengan bantuan kurva kepuasan sama, atau kurva indifferens. yaitu kurva yang menggambarkan gabungan barang yang akan memberikan nilai guna (kepuasan) yang sama. Yang dimaksud dengan kurva indiffrens adalah kurva yang mengambarkan konsumen yang mengkonsumsi dua jenis barang sekaligus yang memberikan kepuasan yang sama.

B. PENGERTIAN TOTAL UTILITY (TU) 

            Total Utility atau Utilitas Total dapat didefinisikan sebagai total nilai guna atau total kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsi sejumlah barang/jasa atau sejumlah atribut-atribut yang melekat pada sebuah barang/jasa.


Kurva nilai guna total bermula dari titik 0, yang menunjukkan tidak ada konsumsi barang x, selanjutnya akan naik seiring dengan bertambahnya jumlah konsumsi, dan pada akhirnya akan turun apabila konsumsi melebihi 8.

C. PENGERTIAN MARGINAL UTILITY (UTILITAS MARJINAL) 

            Marginal Utility (MU) adalah Perubahan terhadap Total Utility setiap terjadi Pertambahan unit barang/jasa yang dikonsumsi. Pendekatan ini bertitik tolak pada anggapan bahwa kepuasan (atau utility) setiap konsumen dapat diukur secara kuantitatif. Secara sederhana dapat dituliskan dengan rumus seperti berikut ini : 

MU = Total Utility/Unit barang yang dikonsumsi

Asumsi Penggunaan Pendekatan: 

  • Konsisten dalam preferensi 
  • More is better 
  • Hukum Gossen (Law of Diminishing Marginal Utility) berlaku, yaitu bahwa semakin banyak sesuatu barang dikonsumsikan, maka tambahan kepuasan (marginal utility) yang diperoleh dari setiap satuan tambahan yang dikonsumsikan akan menurun.  
  • Konsumen selaku berusaha mencapai kepuasan total yang maksimum.
D. PENGERTIAN THE LAW OF DIMINISHING MARGINAL UTILITY 

            Definisi: Hukum yang menyatakan bahwa Marginal Utility atau Utilitas Marginal suatu barang yarg dikonsumsi secara terus menerus akan cenderung menurun. Hukum ini akan lebih mudah dipahami apabila kita memperhatikan persyaratan agar Hukum ini dapat diterima oleh logika yaitu; 1) Barang/jasa yang dikonsumsi sama. 2) Interval waktu mengkonsumsi relatif pendek.


E. KONSEP KURVA KEPUASAN SAMA (INDIFFERENT CURVE) 
            Definisi: Kurva Kepuasan Sama atau Indifferent Curve adalah sebuah kurva atau garis yang menyatakan tempat kombinasi beberapa barang/jasa "2 buah barang/jasa" yang memberikan kepuasan yang sama. Cara memahami definisi: 
1. Kombinasi menyatakan bahwa dalam kehidupan sehari-hari kebutuhan manusia bukan hanya pada satu jenis barang/jasa. Akan tetapi beragam jenis nya. 
2. Penggunaan kata "2 buah barang/jasa" adalah untuk memudahkan kita melihatnya pada tampilan grafik 2 (dua) dimensi. 
3. Sehingga dimanapun letak kombinasi itu, selama masih pada kurva atau garis yang sama, maka nilai kepuasan yang diberikan adalah sama.
            Pada hakikatnya Derivasi dari Fungsi Permintaan konsumen adalah didasarkan kepada Kurva Kepuasan sama atau Indifferent Curve. Kurva ini menyatakan preferensi/kesukaan/pilihan konsumen atas beberapa alternatif yang ada. Seandainya konsumen dihadapkan kepada situasi untuk memilih di antara beberapa pilihan "2 barang" yaitu X dan Y dengan selalu mengacu kepada ketersediaan anggaran atau "Income" yang dimilikinya. Maka Utility atau kepuasan yang akan diperoleh dapat dituliskan dalam notasi: U = f {X,Y}, dimana X dan Y menyatakan jumlah barang X dan Y yang dikonsumsi.
Ciri2 Indeference Curve : 
1. Berlereng/slope negatif. Hal ini menunjukkan apabila dia ingin mengkonsumsi barang X lebih banyak maka harus mengorbankan konsumsi terhadap barang Y. 
2. Cembung ke titik origin (Convex) derajat penggantian antar barang konsumsi semakin menurun. Hal ini masih berkaitan dgn hukum Gossen, dimana apabila pada titik tertentu semakin banyak mengkonsumsi barang X akan mengakibatkan kehilangan atas barang Y tidak begitu berarti dan sebaliknya atas barang Y. 
3. Tidak saling berpotongan Kurva Indiference menggambarkan kombinasi dua macam input untuk menghasilkan output yg sama (yaitu kepuasan). 
4. Turun dari kiri atas ke kanan bawah untuk kombinasi antara barang X dan Y artinya semakin ke kanan atas (menjauhi titik origin) semakin tinggi tingkat kepuasannya.


Asumsi-asumsi model kurva indiferens :
  • Model utilitas secara ordinal (kepuasan konsumen tidak dapat diukur dalam satuan apapun)
  • Utilitas Konsumen = f (barang X, Y, Z, …) 
  • Keseimbangan kepuasan konsumen 


  • Maksimisasi Kepuasan konsumen dibatasi garis anggaran (budget line)
GARIS ANGGARAN ( Budget Line) Adalah garis yang menunjukkan jumlah barang yang dapat dibeli dengan sejumlah pendapatan/anggaran tertentu, pada tingkat harga tertentu. Konsumen hanya mampu membeli sejumlah barang yg terletak pada atau sebelah kiri garis anggaran (Budget Line).


Menentukan Jumlah Kepuasan Konsumen



F. SYARAT PEMAKSIMUMAN UTILITAS 
            Setiap rupiah yang dikeluarkan untuk membeli unit tambahan dari berbagai jenis barang akan memberikan utilitas marjinal yang sama besarnya.



Utilitas Maksimum & Kurva Permintaan
  • Efek Substitusi (Ketika harga yang lebih tinggi menyebabkan substitusi barang-barang lain untuk memenuhi kepuasan). 
  • Efek Pendapatan (Peningkatan harga menurunkan pendapatan riil dan mengurangi konsumsi terhadap komoditas yang diinginkan).

G. SURPLUS KONSUMEN 
            Adalah kesediaan konsumen membayar dikurangi jumlah yang sebenarnya dibayarkan konsumen.

Contoh Empat Kesediaan Membayar Dari Para Calon Pembeli :


Mengukur Surplus Konsumen Dengan Kurva Permintaan




"BIDANG YANG TERLETAK DI BAWAH KURVA PERMINTAAN DAN DI ATAS GARIS HARGA MENGUKUR SURPLUS KONSUMEN DI SUATU PASAR"

Pengaruh Harga Terhadap Surplus Konsumen



H. TEORI NILAI GUNA (UTILITI) 
            Di dalam teori ekonomi kepuasan atau kenikmatan yang diperoleh seseorang dari mengkonsumsikan barang-barang dinamakan nilai guna atau utiliti. Kalau kepuasan itu semakin tinggi maka makin tinggilah nilai gunanya atau utilitinya. Dalam membahas mengenai nilai guna perlu dibedakan di antara dua pengertian: nilai guna total dan nilai guna marjinal. Nilai guna total dapat diartikan sebagai jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsikan sejumlah barang tertentu. Sedangkan nilai guna marjinal berarti pertambahan (atau pengurangan) kepuasan sebagai akibat dan pertambahan (atau pengurangan) penggunaan satu unit barang tertentu.

I. HIPOTESIS UTAMA TEORI NILAI GUNA 
            Hiporesis utama teori nilai guna, atau lebih dikenal sebagai hukum nilai guna marjinal yang semakin menurun, menyatakan bahwa tambahan nilai guna yang akan diperoleh seseorang dari mengkonsumsikan suatu barang akan menjadi semakin sedikit apabila orang tersebut terus menerus menambah konsumsinya ke atas barang tersebut. Pada akhirnya tambahan nilai guna akan menjadi negatif - yaitu apabila konsumsi ke atas barang tersebut ditambah satu unit lagi, maka nilai guna total akan menjadi semakin sedikit. Apakah makna dari hipotesis tersebut? Pada hakikatnya hipotesis tersebut menjelaskan bahwa pertambahan yang terus-menerus dalam mengkonsumsi suatu barang tidak secara terus menerus menambah kepuasan yang dinikmati orang yang mengkonsumsikannya. Pada permulaan-nya setiap tambahan konsumsi akan mempertinggi tingkat kepuasan orang tersebut. Misalnya, apabila seseorang yang berbuka puasa atau baru selesai berolahraga memperoleh segelas air, maka ia memperoleh sejumlah kepuasan daripadanya, dan jumlah kepuasan itu akan menjadi bertambah tinggi apabila ia dapat meminum segelas air lagi. 




Sabtu, 15 Oktober 2022

Elastisitas Permintaan dan Penawaran Pertemuan 4 dan 5

  Universitas Pelita Bangsa

Program Studi S1 Manajemen

Ekonomi Manajerial

Nama : Akhsa Gracia Paulina Masneno

NIM : 112010408

Kelas : MA.20.A2

Dosen : Abdul Latif.,SE.,MM


Elastisitas Permintaan dan Penawaran

A. Elastisitas Permintaan

        Adalah perubahan relatif dalam jumlah unit barang yang dibeli sebagai akibat dari perubahan salah satu faktor yang mempengaruhinya. Dengan kata lain, elastisitas yakni dapat mengukur seberapa sensitif atau responsifnya konsumen dengan perubahan harga. Elastisitas digunakan untuk meramalkan apa yang akan terjadi jika harga barang atau jasa dinaikkan. 

Faktor yang mempengaruhi terjadinya Elastisitas Permintaan :

  • Ketersediaan barang pengganti : Semakin banyak barang substitusi yang tersedia, permintaan akan cenderung semakin elastis, karena pembeli dapat membeli barang lain bahkan jika harga berubah sedikit saja. 
  • Kebutuhan : Semakin penting kebutuhan akan suatu barang, permintaan cenderung menjadi tidak elastis karena pembeli akan membelinya tanpa memperdulikan harga. 
  • Barang yang adiktif : Barang-barang yang bersifat adiktif atau dapat menyebabkan kecanduan cenderung memiliki permintaan tidak elastis, karena konsumen yang sudah kecanduan akan terpaksa membelinya sekalipun harganya berubah drastis. 
Persentase dari pendapatan pembeli : Semakin tinggi harga barang, elastisitas cenderung lebih tinggi, karena pembeli akan lebih berhati-hati dalam membeli barang tersebut. Efek ini disebut efek pendapatan dan pengaruhnya cukup besar. 

Rumus elastisitas permintaan


Macam – Macam Elastisitas Permintaan :

  • Permintaan Elastis : barang bersifat elastis jika persentase perubahan jumlah barang yang diminta melebihi persentase perubahan harga. Artinya koefisien elastisitasnya lebih besar dari satu.
  • Permintaan inelastis : persentase perubahan jumlah barang yang diminta lebih kecil dari persentase perubahan harganya. Koefisiennya lebih kecil atau dibawah satu.
  • Permintaan Elastis uniter : suatu barang memiliki elastisitas tunggal apabila perubahan harga 1 persen menyebabkan perubahan jumlah barang yang diminta juga sebesar 1 persen. Berarti, koefisien elastisitasnya sama dengan 1.
  • Permintaan Elastis sempurna : seluruh barang yang ada di pasar bisa habis terbeli pada tingkat harga tertentu. Artinya nilai koefisien elastisitasnya adalah tak terhingga.
  • Permintaan Inelastis sempurna: jumlah barang yang diminta tidak dipengaruhi oleh perubahan harga. Berarti nilai koefisien elastisitasnya adalah nol.

Konsep-konsep elastisitas :

1. Elastisitas yang dikaitkan dengan harga barang itu sendiri disebut elastisitas harga. 

2. Elastisitas yang dikaitkan dengan harga barang lain disebut elastisitas silang. 

3. Elastisitas yang dikaitkan dengan pendapatan disebut elastisitas pendapatan.

Elastisitas Harga 

Elastisitas Harga (Ed) adalah persentase perubahan jumlah permintaan yang disebabkan oleh persentase perubahan harga. (Satu Titik)  Apabila elastisitas harga lebih besar dari 1 itu dikatakan bahwa permintaan elastis sedangkan kalau elastisitas harga lebih kecil dari 1 maka dikatakan permintaan barang inelastis. Jika elastisitas harga sama dengan 1 maka dikatakan elastisitas tunggal.

Faktor-faktor yang menentukan Elastisitas Harga :

  • Tingkat substitusi (makin sulit mencari substitusi suatu barang, permintaan makin inelastis)
  • Jumlah Pemakai (makin banyak pemakai makin inelastis) 
  • Proporsi kenaikan harga terhadap pendapatan konsumen (makin besar proporsinya, makin elastis) 
  • Jangka Waktu (tergantung barangnya durabel atau nondurabel)  
Koefisien elastisitas harga dapat dihitung melalui 2 cara yaitu elastisitas busur dan elastisitas titik. 

Elastisitas Permintaan Pada Dua Titik (Elastisitas Busur)

Nilai elastisitas permintaan antara dua titik pada kurva permintaan, dihitung berdasarkan nilai tengah:


Elastisitas silang

·       Elastisitas Silang atau Elastisitas Harga Silang yaitu persentase perubahan jumlah barang yang diminta yang disebabkan oleh perubahan harga barang lain (barang yang mempunyai hubungan). Untuk barang subtitusi atau barang yang bisa saling mengganti itu contohnya seperti kopi dan teh, misalnya harga kopi naik maka konsumen akan memilih teh sebagai gantinya kopi sebaliknya kalo harga teh naik maka konsumen akan memilih kopi sebagai penggantinya. Elastisitas silang ini bernilai positif kalo barang komplementer itu artinya sebagai dua barang yang berpasangan dan kedua barang tersebut saling melengkapi. Seperti contohnya kopi dan gula, 2 produk tersebut memiliki ketergantungan satu sama lain. Bila tidak ada gula maka kopi terasa pahit. Nah, elastisitas silang ini bernilai negatif.

      Elastisitas Harga Silang Dari Permintaan (Cross-Price Elasticity of Demand) 

        ▪ Mengukur % perubahan jumlah barang yang diminta (Qb ) yang diakibatkan dari perubahan satu %         harga barang lainnya (Pm)

Es > 0 : Kedua barang bersifat substitusi
      Es < 0 : Kedua barang bersifat komplementer

Elastisitas Pendapatan

·       Elastisitas Pendapatan yaitu persentase perubahan jumlah barang yang diminta yang disebabkan oleh perubahan pendapatan rill konsumen. Apabila yang terjadi adalah kenaikkan pendapatan konsumen, maka dapat berakibat naiknya juga jumlah barang yang diminta atau diminati, maka tanda elastisitas positif dan barang yang diminta adalah barang normal. Elastisitas pendapatan ini lebih dari nol. Barang inferior adalah barang yang jumlah permintaannya akan turun seiring dengan peningkatan pendapatan konsumen. Salah satu contoh barang inferior adalah sandal jepit, ketika tingkat pendapatan masyarakat rendah maka tingkat permintaan terhadap barang tersebut akan tinggi. Namun ketika tingkat pendapat masyarakat meningkat, permintaan atas barang tersebut akan turun karena masyarakat meninggalkannya dan memilih untuk membeli sandal lain yang lebih berkualitas meskipun dengan harga yang lebih mahal. Elastisitas pendapatan ini kurang dari nol, maka tanda elastisitas negatif. Sementara itu, barang kebutuhan adalah produk yang mempunyai elastisitas pendapatan di atas nol, tetapi tidak lebih dari 1. Pada jenis barang ini, tingkat elastisitasnya bisa dibilang rendah dan kenaikan pendapatan tidak akan secara langsung memengaruhi jumlah permintaannya secara setara. Artinya, jika pendapatan mengalami kenaikan sebesar 10%, jumlah permintaannya akan mengalami peningkatan kurang dari 10% tersebut. Barang mewah adalah produk yang mempunyai elastisitas pendapatan di atas 1 dan menunjukkan bahwa permintaannya sangat sensitif pada perubahan penghasilan konsumennya. Barang mewah ini bisa disebut elastis pada pendapatan karena ketika kebutuhan umum telah terpenuhi, pihak konsumen bisa membelinya dengan jumlah tinggi. Contohnya seperti konsumen membeli mobil.

◼   Kecenderungan perubahan permintaan yang disebabkan oleh perubahan pendapatan masyarakat. 
      ◼ Persamaan : 
• Barang Normal, EI positif 
      • Barang Superior, EI positif 
      • Barang Inferior, EI negatif 
    
      ELASTISITAS PENDAPATAN DARI PERMINTAAN (Income Elasticity of Demand) 
      Persentase perubahan dari jumlah barang yang diminta akibat perubahan satu persen pendapatan konsumen. 

        Jenis barang berdasarkan nilai elastisitas pendapatan : 
        EI > 0 : Barang Normal
        EI < 0 : Barang Inferior
        EI = 0 : Barang Netral pendapatan (Income-neutral Goods) 

B. Elastisitas Penawaran 

    Merupakan kecenderungan perubahan jumlah yang ditawarkan produsen yang disebabkan oleh perubahan harga barang. Secara prinsip pengukuran ratio perubahan yang terjadi dalam elastisitas penawaran akan sama dengan metode pengukuran dalam elastisitas permintaan. Metode pengukurannya yaitu Elastisitas Titik dan Elastisitas Busur. 

Faktor-faktor yang mempengaruhi Elastisitas Penawaran :

  • Tingkat Subtitubilitas dengan produk lain 
  • Perubahan harga input
  • Pertumbuhan modal perusahaan
  • Kebijakan pemerintah pada perekonomian 
  • Persaingan
  • Pertumbuhan pangsa pasar potensial
Rumus Elastisitas Penawaran


Macam-macam elastisitas penawaran :

  • Penawaran elastis terjadi jika perubahan harga diikuti dengan jumlah penawaran yang lebih besar. Sehingga koefisien elastisitas nya lebih dari 1.
  • Penawaran in elastis terjadi jika perubahan harga kurang berpengaruh pada perubahan penawaran. Maka koefisien elastisitasnya kurang dari 1.
  • Penawaran elastis uniter terjadi jika perubahan harga sebanding dengan perubahan jumlah penawaran. Koefisien elastisitasnya sama dengan 1.
  • Penawaran elastis sempurna terjadi jika perubahan penawaran tidak dipengaruhi sama sekali oleh perubahan harga. Koefisien elastisitas nya tak terhingga.
  • Penawaran in elastis sempurna terjadi bilamana perubahan harga yang terjadi tidak ada pengaruhnya terhadap jumlah penawaran maka koefisien elastisitasnya sama dengan nol. 
Aplikasi Konsep Elastisitas :

1. Hubungan Elastisitas harga, penerimaan total dan pendapatan marginal. 
2. Pergeseran beban pajak (tax incidence) 
  • 1. Permintaan inelastis, penawaran elastis. Contoh pengenaan/menaikan pajak mie instant kpd produsen.
  • 2. Permintaan elastis, penawaran inelastis. Contoh terhadap barang kerajinan cendera mata, menaikan pajak kpd konsumen. 
3. Teori Cobweb (sarang laba-laba) 
    Terjadi pada produk pertanian karena :
  • Berfluktuasi pada musim ke musim 
  • Reaksi terlambat (time lag) dari produsen terhadap harga. 
  • Undurable goods


Pasar Monopolistik (Pertemuan 14)

  Universitas Pelita Bangsa Program Studi S1 Manajemen Ekonomi Manajerial Nama : Akhsa Gracia Paulina Masneno NIM : 112010408 Kelas : MA.20....